Bisnis.com, JAKARTA — Menteri UMKM, Maman Abdurrahman menyebut keputusan pengenaan tarif 0% untuk hampir seluruh produk AS tidak akan secara signifikan menggerus penjualan produk UMKM nasional.
Pasalnya, Maman menjelaskan pasar untuk produk lokal UMKM sendiri telah diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 7 Tahun 2021 tentang Kemudahan, Pelindungan, dan Pemberdayaan Koperasi dan UMKM.
Dalam beleid tersebut, pemerintah menetapkan pelaksanaan pengadaan barang dan jasa UMKM sebesar 40%.
"Salah satu pasarnya [produk UMKM] selain tadi ekspor juga di domestik. Jadi bisa bayangkan kalau misalnya betul-betul semuanya, kita sudah 40% belanja barang jasa Indonesia, pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten," kata Maman saat dijumpai di Inabuyer Expo 2025, Jakarta, Rabu (23/7/2025).
Maman beranggapan, apabila regulasi pengadaan barang dan jasa itu berjalan lancar, maka penyerapan produk UMKM lokal bakal tetap terjaga.
"Kalau 40% itu betul-betul 100% diimplementasikan menggunakan produk lokal kita, artinya ekonomi bisa bergerak," ujarnya.
Baca Juga
Meski demikian, Maman masih enggan merinci lebih lanjut mengenai proyeksi dampak tarif Trump pada penjualan produk UMKM lokal. Dia menyebut, pihaknya masih akan melakukan koordinasi lanjutan dengan sejumlah Kementerian/Lembaga terkait lainnya.
Adapun sebelumnya, Maman mengatakan tarif Trump akan lebih terdampak pada sektor usaha besar. Akan tetapi, Maman mengeklaim pihaknya belum menerima laporan akan dampak dari tarif Trump terhadap pemain UMKM di Tanah Air.
“Sampai saat ini sih belum ada laporan ke kami dan juga dari pembicaraan kami di Kementerian Perdagangan yang terkena, untuk UMKM-nya ya, yang terkena impact secara signifikan dari tarif Trump tersebut,” tuturnya.
Untuk diketahui, kesepakatan dagang RI–AS terbaru menetapkan pembebasan tarif impor (0%) untuk untuk hampir seluruh produk AS yang masuk ke Indonesia. Namun, AS mengenakan tarif sebesar 19% untuk produk-produk Indonesia yang masuk ke negaranya.
Sebelumnya, Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso merincikan sebelum adanya kesepakatan dagang terbaru, dari 1.482 komoditas yang diimpor Indonesia dari AS, 40% di antaranya dikenai tarif sudah 0%.
Kini, lewat kesepakatan baru ada 11.552 komoditas yang disepakati tarif 0% atau sekitar 11.474 (99%). Pihak AS, sambungnya, tidak mempermasalahkan produk yang dikecualikan itu.
Meski demikian, Susi menegaskan bahwa kebijakan tarif impor 0% terhadap sebagian besar produk dari negara mitra bukanlah hal eksklusif dalam kerja sama dengan Amerika Serikat.
“Oke 0%, tapi itu tidak hanya dengan Amerika. Sebagian besar FTA dan CEPA kita, yang jumlahnya lebih dari 10, itu juga mengarah ke 0%,” kata Susiwijono di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta Pusat, Jumat (18/7/2025).