Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Pekerjaan Umum & Perumahan Rakyat bakal menyiapkan sejumlah proyek infrastruktur yang berpotensi dibiayai melalui skema pembiayaan campuran atau blended finance.
Proyek air minum dan sanitasi diunggulkan karena sejalan dengan agenda pembangunan berkelanjutan atau sustainable development goals (SDGs).
Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR Danis H. Sumadilaga mengatakan bahwa skema pembiayaan campuran potensial untuk menyokong proyek-proyek kerja sama di sektor air minum dan sanitasi, baik yang sudah masuk tahap lelang maupun dalam perencanaan.
"Proyek KPBU [kerja sama pemerintah dengan badan usaha] sudah ada yang berjalan, tinggal nanti sumbernya dananya bisa pakai blended, seperti Semarang [Barat], Karian Serpong, dan Jatiluhur," ujarnya kepada Bisnis.com, Rabu (21/11/2018).
Sementara itu, pada proyek sanitasi, dua proyek yang bisa didanai lewat skema pembiayaan campuram adalah Jakarta Sewerage System dan proyek sanitasi di Makassar.
Pembiayaan campuran merupakan skema baru dalam pembiayaan infrastruktur dengan sumber dana yang beragam. Hal paling mencolok dalam skema ini yakni keterlibatan dana-dana filantropi yang melengkapi sumber dana dari lembaga keuangan dan lembaga donor.
Baca Juga
Di samping itu, skema ini secara khusus menyasar sektor-sektor yang secara langsung mendukung SDGs.
Danis menerangkan bahwa sektor air minum dan sanitasi memenuhi kriteria SDGs karena salah satu tujuannya adalah menjamin ketersediaan dan pengelolaan air minum dan sanitasi.