Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah targetkan pertumbuhan industri alat musik pada tahun depan sebesar 6-6,5%. Meningkatnya permintaan dari luar serta berkembangnya industri dalam berbagai skala dinilai menjadi kekuatan industri tersebut.
Hal tersebut disampaikan Direktur Industri Tekstil, Kulit, Alas Kaki, dan Aneka Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Muhdori. Dia menjelaskan Kemenperin memasang target pertumbuhan yang moderat pada sektor alat musik, yakni berkisar 6-6,5% pada tahun depan.
Muhdori menilai target tersebut optimistis dapat tercapai seiring meningkatnya investasi di sektor tersebut. Pada 2017 nilai investasi sektor tersebut mencapai US$31,3 juta. Pada 2014 nilai investasi di sektor industri alat musik mencapai US$12,4 juta, meningkat pada 2015 menjadi US$17,5 juta tetapi terperosok pada 2016 menjadi US$1,31 juta. Meskipun begitu jumlahnya langsung meningkat pada 2017.
Baca Juga
Dia pun menambahkan, industri skala kecil terus berkembang seiring meningkatnya permintaan dari dalam negeri. Industri tersebut dalam data Kemenperin, berada dalam rentang jumlah tenaga kerja dari puluhan hingga ratusan orang.
Muhdori pun memasang target peningkatan ekspor sebesar 7% pada tahun depan seiring terus bertumbuhnya ekspor sektor tersebut. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan pada periode Januari-September 2018, tercatat nilai ekspor sebesar US$435 juta. Dalam periode yang sama, pada 2017 nilai ekspornya sebesar US$411,1 juta, lalu pada 2016 sebesar US$421,3 juta dan pada 2015 sebesar US$429,3 juta.
Seiring berkembangnya produksi, Muhdori pun menargetkan perkembangan investasi sebesar 15% pada tahun depan. Peningkatan tersebut disertai target peningkatan penyerapan tenaga kerja berkisar 1.000-1.500 orang.