Bisnis.com, JAKARTA – PT Pelabuhan Tanjung Priok (PTP), anak usaha PT Pelabuhan Indonesia II/Indonesia Port Corporation, menyiapkan platform bisnis berbasis model end-to-end service baik terkait pengembangan hardware maupun software e-commerce.
Direktur Komersial dan Pengembangan Bisnis PT PTP Ari Henryanto mengatakan langkah itu sebagai upaya perseroan menuju era digital dalam layanan jasa kepelabuhanan.
"Kami sudah merencanakan untuk menyiapkan platform berbasis model end to end service itu menuju layanan digital port di lingkungan kerja perseroan, bahkan hingga mengarah ke e-commerce," ujarnya kepada Bisnis pada Kamis (22/11/2018).
Dia mengemukakan pada 2018 perseroan menargetkan bisa menangani arus barang nonkontainer sebanyak 23,1 juta ton yang berasal dari Pelabuhan Tanjung Priok, Jambi, Bengkulu, Panjang, dan Banten.
Kemudian pada 2019 diharapkan bisa mencapai 58,7 juta ton seiring penambahan wilayah kerja PTP yang dari saat ini hanya di lima cabang menjadi 11 cabang pelabuhan di lingkungan Pelindo II/IPC.
"Dengan berbagai pengembangantermasuk merealisasikan platfom bisnis berbasis end to end service itu nantinya, pada 2020 kita targetkan bisa meng-handle sekitar 61,7 juta ton," ujarnya.