Bisnis.com, JAKARTA—Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Udara melakukan investigasi terkait dengan insiden sayap pesawat Lion Air yang menyenggol tiang koordinat di Bandara Fatmawati Soekarno di Bengkulu.
Direktur Bandar Udara Ditjen Perhubungan udara Polana B. Pramesthi mengatakan pesawat Lion Air jenis Boeing 737-900 ER, registrasi PK-LGY dengan nomor penerbangan JT 633 yang akan berangkat dari Bengkulu menuju Bandara Soekarno-Hatta di Banten pukul 18.20 WIB menyenggol tiang ketika akan menuju landasan pacu.
"Kejadian ini sedang dilakukan investigasi oleh Inspektur Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara, Inspektur Bandar Udara dan Inspektur Navigasi Penerbangan guna melihat penyebab kejadian dan langkah tindak lanjut yang tepat. Jadi kami belum bisa memberikan tanggapan," kata Polana, Kamis (8/11/2018).
Dia menambahkan pesawat dilaporkan menyenggol tiang parking stand 3 yang berada di depan gedung VIP Bandara tersebut, sehingga sayap pesawat sebelah kiri mengalami kerusakan. Adapun, penumpang yang berjumlah 145 orang sempat kembali di terminal keberangkatan dan telah diberangkatkan dengan pesawat Lion Air lainnya pukul 22.48 WIB.
Pihaknya telah menginstruksikan kepada kepala bandara untuk memastikan maskapai penerbangan memenuhi kewajiban sesuai ketentuan dengan memberikan kompensasi atas keterlambatan penerbangan kepada penumpang. Saat ini, Kemenhub telah melakukan grounded terhadap pesawat dan pilot untuk keperluan investigasi.
Sementara itu, Lion Air mengklaim pergerakan pesawat PK-LGY telah mengikuti panduan dan petunjuk serta tanda dari personel AMC (Aicraft Movement Control ) tersebut. Namun, pada saat pergerakan, lekukan ujung sayap menyenggol tiang koordinat.
Personel AMC dimaksud bersedia membantu dan mengikuti proses investigasi untuk dapat dipastikan penyebab insiden tersebut.