Bisnis.com, JAKARTA - Crown Group memperkenalkan proyek terbarunya Mastery by Crown Group di Sydney ke pasar Indonesia.
CEO Crown Group Iwan Sunito, pengembang Indonesia yang berdomisili di Australia, mengatakan Australia yang memiliki kestabilan ekonomi dan iklim politik yang kondusif sehingga menjadi negara yang baik untuk berinvestasi, salah satunya pada properti.
"Contohnya orang tua saya membeli properti di Sydney sekitar 100.000 dolar Australia hingga 125.000 dolar Australia sekitar Rp100 juta, jadi beli rumah pada 1985 sekarang rumahnya 2 juta dollar Australia atau Rp20 miliar, kenaikan properti yang hampir sama di seluruh dunia, tetapi di Australia terbantu dengan kenaikan nilai tukarnya juga, kalau dulu orang tua saya pintar beli aja 3 unit, pinjam 200 ribu dollar Australia sekarang sudah punya Rp60 miliar," ujar Iwan saat konferensi pers acara Unveiling Mastery by Crown Group di Jakarta, Jumat (21/10/2018).
Tidak hanya tawaran investasi yang baik, proyek apartemen Mastery by Crown Group juga didesain oleh 3 Arsitek kenamaan, seperti Kengo Kuma, Koichi Takada, dan Sylvester Fuller, yang diprediksi akan menjadi salah satu proyek mahakarya di Sydney.
Mastery by Crown Group merupakan proyek hunian jangkung yang akan terletak di 48 O'Dea Avenue Waterloo, Sydney dan terdiri atas 384 unit apartemen mewah.
Mastery by Crown Group akan terdiri dari lima menara hunian, dengan salah satu menara akan menggunakan konsep desain hunian susun yang didominasi kayu.
Baca Juga
Proyek hunian jangkung tersebut ditargetkan rampung pada 2021 dengan harapan akan menjadi rumah bagi ratusan penduduk seiring dengan prediksi sekitar 40.000 pekerjaan akan tercipta di kawasan Green Square pada 2030.
Apartemen mewah Mastery tersebut dibanderol harga mulai 595 ribu dolar Australia atau sekitar Rp6,4 miliah untuk tipe studio hingga 1.595 juta dolar Australia atau sekitar Rp17 triliun.
Iwan mengatakan penjualan apartemen Mastery by Crown Group akan dimulai pada 17 November 2018.