Bisnis.com, JAKARTA – PT Angkasa Pura I menggelar parade kostum tradisional di terminal internasional Bandara I Gusti Ngurah Rai Denpasar selama momentum kepulangan delegasi pertemuan tahunan IMF-World Bank 2018.
Direktur Utama PT Angkasa Pura (AP) I Faik Fahmi mengatakan parade kostum tradisional itu dilaksanakan pada 15-18 Oktober 2018.
Menurutnya, kegiatan itu dilaksanakan setelah perseroan sukses dalam menyambut kedatangan delegasi pertemuan tahunan IMF-World Bank 2018 di Denpasar.
Beberapa kegiatan dan program interaktif itu bertujuan menciptakan pengalaman tak terlupakan selama periode kepulangan para anggota delegasi antara lain dengan gelaran parade kostum tradisional hingga mewarnai mural.
“Mudah-mudahan ini akan memberikan pengalaman unik dan berkesan bagi para pengguna jasa bandara ini,” katanya dalam siaran pers, Rabu (17/10/2018).
Faik menjelaskan momentum kepulangan sekaligus dimanfaatkan untuk mempromosikan keanekaragaman dan kekayaan budaya Indonesia.
Parade kostum tradisional menampilkan enam tema yaitu The Goddes of Oceania Baruni, The Warior of Keris, The Mystical of Paksi Ireng, The Pure Love of Ratih, The Majesty of Rumah Gadang, dan The Goddess of Plants Sangkara.
Dia menambahkan semuanya menggambarkan pesan mendalam untuk bersama-sama menjaga keseimbangan alam dan budaya sebagai warisan leluhur.
The Goddes of Oceania Baruni, misalnya, terinspirasi dari kekayaan alam lautan yang dimiliki Indonesia. Dalam kostum itu dimunculkan sosok Baruni yang dikenal sebagai dewi lautan, yang dipercaya memberikan limpahan hasil laut kepada umat manusia.
Selain itu, Bandara I Gusti Ngurah Rai juga mengadakan program interaktif art palm tree yang mengajak para pengguna jasa bandara untuk menyematkan kain perca batik pada beberapa pohon palem yang terbuat dari botol minuman bekas.
Ada juga seni mural interaktif, di mana pengguna jasa diajak untuk mewarnai mural raksasa. Bagi mereka yang berpartisipasi, Faik menyatakan disediakan hadiah berupa voucher belanja di tenant bandara.
Salah seorang delegasi pertemuan tahunan IMF-World Bank 2018 asal Australia menyatakan terkesan dengan Bandara Ngurah Rai. “Saya merasa sangat diterima saat menginjakkan kaki di bandara ini. Ini adalah untuk pertama kalinya saya berkunjung ke Indonesia dan saya yakin ini akan menjadi pengalaman yang tak terlupakan bagi saya,” ujarnya.