Bisnis.com, KOTAWARINGIN BARAT- Direktorat Jenderal Perhubungan Laut melakukan Kampanye Keselamatan Pelayaran di Pelabuhan Kumai, Kalimantan Tengah.
Direktur Jenderal Perhubungan Laut, R. Agus H. Purnomo menyebutkan, program keselamatan pelayaran yang dilaksanakan ini ditujukan untuk mengingatkan kembali seluruh pihak baik operator dan pengguna jasa agar menjadikan keselamatan pelayaran sebagai kebutuhan mutlak dan tanggung jawab bersama.
Agus menjelaskan bahwa pihaknya memiliki program sertifikasi bagi kapal-kapal yang belum memiliki sertifikat, termasuk sertifikasi bagi pelaut dan kru kapal yang diberikan secara gratis.
"Kami memiliki program sertifikasi pelaut yakni Basic Safety Training (BST) dan SKK 30 mil yang bisa dimanfaatkan oleh para pelaut dan nelayan, karena nantinya ke depan akan ada law enforcement di mana seluruh kru kapal yang melaut harus memiliki sertifikat," katanya, Senin (8/10).
Selain itu, Agus juga minta agar bantuan life jaket yang diberikan dapat dirawat sebaik-baiknya dan menghimbau kepada seluruh penumpang kapal tradisional untuk selalu menggunakan life jacket selama berlayar karena sejatinya keselamatan pelayaran merupakan kebutuhan semua pihak.
Dalam acara tersebut, Kemenhub tak lupa memberikan bantuan 350 unit Life Jacket dan sertifikat pengukuran kapal bagi operator kapal tradisional yang beroperasi di Pelabuhan Kumai.
Adapun bantuan 350 unit life jacket yang diberikan terdiri dari 200 unit dari Ditjen Perhubungan Laut dan 150 unit bantuan dari Dinas Perhubungan Provinsi Kalimantan Tengah dan stakeholder di Pelabuhan Kumai.
"Marilah kita jadikan keselamatan pelayaran sebagai mindset dengan menciptakan suasana pelayaran yang selamat, dimulai dari kapal yang bersertifikat dan dilengkapi alat-alat keselamatan, kru kapal bersertifikat, serta penumpang yang sadar akan peraturan keselamatan pelayaran."
Adapun kegiatan ini juga dilaksanakan bertepatan dengan momentum Pelabuhan Kumai menjadi titik singgah peserta yacht rally Wonderful Sail to Indonesia 2018 yang berlangsung mulai tanggal 8 sampai 11 Oktober 2018.
"Program keselamatan pelayaran kami juga bersamaan dengan Wonderful Sail to Indonesia 2018 dan kami sangat mendukung kegiatan pariwisata di Kotawaringin Barat. Jika Pemda bisa mengemas pariwisata daerah dengan baik maka akan memberikan dampak positif kepada masyarakat," tuturnya.
Untuk diketahui, saat ini Kemenhub juga tengah mengembangkan program-program agar ke depan pelabuhan-pelabuhan di Indonesia secara bertahap dan perlahan bisa memiliki sistem seperti bandara dan dan stasiun sehingga dapat meningkatkan kepercayaan dunia internasional.
Sementara itu, Kepala Kantor KSOP Kelas IV Kumai, Capt. Wahyu Prihanto, menyebutkan, tujuan dari Kampanye Keselamatan Pelayaran ini yaitu untuk meningkatkan kesadaran semua pihak pemangku kepentingan, baik regulator, operator maupun para pengguna jasa transportasi laut akan pentingnya keselamatan pelayaran yang merupakan tanggungjawab bersama.
"Selain pemberian life jacket dan sertifikat kapal, dalam kegiatan ini Kapal Negara KN. Jembio P.215 milik Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai Tanjung Priok juga ikut ambil bagian dalam pengawasan alur pelayaran di ambang luar perairan Sampit - Kumai sebagai bagian dari Operasi Mandiri Terpadu atau Operasi Pelayaran 203 dari 8 – 14 Oktober 2018," jelasnya.
Lebih lanjut Wahyu menuturkan, Kantor KSOP Kelas IV Kumai dalam 2018 telah melakukan kegiatan pengukuran, pendaftaran dan kebangsaan kapal terhadap kapal-kapal tradisional di bawah 7 GT maupun kapal-kapal di atas 7 GT.
"Sejak Mei 2018, KSOP Kumai telah menerbitkan 250 sertifikat pengukuran dan dan kegiatan ini masih terus berlanjut dilakukan oleh Kantor KSOP Kelas IV Kumai hingga akhir tahun ini," ungkapnya.
Kantor KSOP Kelas IV Kumai bekerjasama dengan BP2IP Tangerang juga akan mengadakan Pendidikan dan Pelatihan Kepelautan gratis yakni Pelatihan Basic Safety Training (BST) dan Surat Keterangan Kecakapan (SKK) 30 mil secara gratis pada akhir Oktober atau awal November 2018.
Sebelumnya, rangkaian Kampanye Keselamatan Pelayaran 2018 telah berlangsung sejak kemarin dengan menggelar uji petik kelaiklautan kapal penumpang tradisional di Pelabuhan Kumai dan aksi penanaman pohon mangrove di pesisir pantai Kubu