Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wilmar Salurkan Bantuan untuk Palu & Donggala

Grup korporasi berbasis perkebunan Wilmar melalui unit usahanya di Sulawesi, PT. Multi Nabati Sulawesi (MNS) Bitung menyalurkan bantuan 800 jeriken minyak goreng ‘Bukit Zaitun’ bagi korban gempa bumi dan tsunami di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah.
Wilmar/asosiasigulaindonesia.org
Wilmar/asosiasigulaindonesia.org

Bisnis.com, JAKARTA - Grup korporasi berbasis perkebunan Wilmar melalui unit usahanya di Sulawesi, PT. Multi Nabati Sulawesi (MNS) Bitung menyalurkan bantuan 800 jeriken minyak goreng ‘Bukit Zaitun’ bagi korban gempa bumi dan tsunami di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah. 

Bantuan ini merupakan bentuk kepedulian Wilmar dalam meringankan penderitaan korban bencana dan mendukung upaya pemerintah dalam membangun kembali kedua wilayah tersebut pasca terjadinya bencana 28 September lalu. 

Country Head Wilmar Darwin Indigo mengatakan, kedua wilayah tersebut berdekatan dengan lokasi operasi perusahaan sehingga sudah menjadi kewajiban Wilmar untuk turut serta membantu para korban dan pemerintah dalam memulihkan daerah terdampak.

Bantuan tersebut disalurkan melalui Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara yang akan mendistribusikannya ke daerah bencana. “Kami berharap, kedua wilayah ini dapat segera pulih dan aktivitas dapat kembali normal,” katanya dalam keterangan resmi, Kamis (4/10/2018).

Menurut Darwin, bantuan yang disalurkan itu merupakan kebutuhan dasar yang banyak dibutuhan masyarakat di lokasi bencana. Selain bahan makanan, dalam waktu dekat, pihaknya akan kembali mengirimkan bantuan tahap kedua berupa alat berat, bahan bakar minyak, dan tenda yang diharapkan dapat membantu mempercepat pemulihan wilayah tedampak. 

“Kami terus berkoordinasi dengan pemerintah dan pihak-pihak terkait dalam penyaluran, agar bantuan yang disampaikan sesuai dengan kebutuhan dan tepat sasaran,” imbuhnya.

Sesuai himbauan pemerintah, seluruh pihak diharapkan partisipasinya untuk memberikan dukungan dalam meringankan beban korban bencana. Apalagi, infrastruktur di kedua daerah terdampak mengalami kerusakan cukup parah, sehingga ketersediaan dan penyaluran bantuan masih tersendat. Saat ini, sejumlah wilayah di daerah bencana masih ada yang belum tersentuh bantuan akibat rusaknya infrastruktur.  
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper