Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gejolak Perang Dagang, PMI Komposit Zona Euro Melambat

Momentum ekspansi di zona Euro melambat pada September saat pesanan ekspor manufaktur meluncur ke level terlemah dalam lima tahun.
Perang dagang AS China/istimewa
Perang dagang AS China/istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Momentum ekspansi di zona Euro melambat pada September saat pesanan ekspor manufaktur meluncur ke level terlemah dalam lima tahun.

Indeks Manajer Pembelian (PMI) komposit oleh IHS Markit, yang dirilis pada Jumat (21/9/2018), turun ke level 54,2 pada September dari 54,5 pada bulan sebelumnya.

Raihan tersebut juga di bawah proyeksi para ekonom yang memperkirakan tidak adanya perubahan.

Sementara itu, ukuran untuk pertumbuhan manufaktur turun ke level terendah dalam 24 bulan sedangkan optimisme bisnis merosot ke level terlemah dalam hampir empat tahun.

Gesekan tarif antara Amerika Serikat (AS) dan sejumlah mitra dagangnya, bersama dengan hengkangnya Inggris dari Uni Eropa (Brexit), telah meningkatkan kekhawatiran bahwa pertumbuhan ekonomi dapat melesu.

Hal itu terjadi ketika ekonomi zona Euro secara perlahan bergerak ke arah pengurangan stimulus moneter.

“Perang dagang, Brexit, berkurangnya permintaan global (terutama di industri otomotif), tumbuhnya penghindaran aset berisiko, pengurangan stok, serta meningkatnya ketidakpastian politik baik di dalam zona euro maupun yang lebih jauh memicu perlambatan dalam aktivitas bisnis,” kata Chris Williamson, kepala ekonom bisnis di Markit, seperti dikutip Bloomberg.

Gubernur Bank Sentral Eropa Mario Draghi pekan lalu mengatakan ekonomi zona euro masih cukup solid untuk mengatasi risiko global, bahkan dengan proyeksi baru yang menunjukkan bahwa pertumbuhan akan melemah sedikit lebih cepat dari yang diperkirakan.

Penurunan indeks PMI didorong oleh manufaktur, dengan indeks jasa naik ke level tertinggi tiga bulan. Optimisme bisnis juga tertekan, dengan ukuran komposit berada di tingkat terlemah kedua yang terlihat selama dua tahun terakhir.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper