Bisnis.com, MAKALE -- Pemerintah berkomitmen menyelesaikan proyek bandara Buntu Kunik akhir 2019 untuk mengundang lebih banyak wisatawan ke Tana Toraja, Sulawesi Selatan.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan pemerintah telah menyiapkan anggaran tahun jamak 2018-2019 senilai Rp500 miliar untuk menyelesaikan landasan pacu sepanjang 1.600 meter berikut infrastruktur lainnya.
Pembebasan lahan saat ini sudah rampung. Budi mengaku penyelesaian bandara di Kecamatan Mengkendek itu berlarut-larut karena konstruksinya yang kompleks, yakni landasan dirancang dibangun di atas tiga bukit.
"Antara tiga bukit ini, kita harus bikin sungai. Sungainya itu besar, 6x12 meter, dua di sini, dan itu harus ada perkuatan tanah supaya tidak ambles. Jadi, effort kita membangun bandara ini luar biasa," kata Menhub saat meninjau lokasi bandara Buntu Kunik, Rabu (12/9/2018).
Dengan runway sepanjang itu, Budi memproyeksikan bandara bisa didarati pesawat jenis ATR 72 dari Makassar. Ibukota Sulsel itu selama ini merupakan daerah transit para turis maupun pebisnis di kawasan timur Indonesia.
"Kalau pesawatnya ATR itu menjadi ekonomis. Turis menjadi lebih berani, lebih banyak, frekuensi lebih banyak," ujarnya.
Menurut Budi, Pemprov Sulsel dan Pemkab Tana Toraja akan membantu membangun jalan baru untuk akses lebih singkat dari pusat kota Tana Toraja menuju obyek wisata. Jalan baru sepanjang 6 km nantinya akan menggantikan jalan lama sepanjang 30 km.
Meskipun nanti bandara baru dibuka, Budi mengatakan bandara lama Pongtiku tetap dioperasikan untuk mengakomodasi pesawat-pesawat kecil.
Bandara di Kecamatan Rantetayo itu memiliki landasan pacu 900 meter. Runway sepanjang itu kini hanya didarati oleh pesawat jenis hawker.