Bisnis.com, JAKARTA -- Skema kerja sama codeshare dinilai mampu memperkuat kinerja maskapai nasional dalam persaingan Asean Single Market Aviation.
Skema codeshare merupakan sebuah perjanjian bisnis penerbangan di mana dua atau lebih maskapai berbagi penerbangan yang sama. Konsumen bisa membeli kursi di sebuah maskapai penerbangan, tapi sebenarnya penerbangan tersebut dioperasikan oleh maskapai rekanan.
VP Coordinator International Sales Distribution & Charter PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Pikri Ilham Kurniansyah mengatakan codeshare merupakan salah satu bentuk sharing economy. Negara lain seperti China sudah menjalankan prinsip bahwa seluruh sumber daya di negara itu adalah milik China.
"Jadi, antar maskapai seharusnya bisa saling menguatkan, tidak boleh saling menghancurkan. Dalam satu rute bisa saja terdiri atas 2-3 flight number," ujarnya dalam Focus Group Discussion (FGD) yang diadakan Bisnis, Rabu (5/9/2018).
Selama ini, maskapai nasional dinilai belum maksimal dalam memanfaatkan sharing economy tersebut. Padahal, sinergitas juga perlu dilakukan sampai pada tahap kebijakan pemerintah.
Menurut Pikri, konsep berbargi yang bisa digunakan mencakup pusat pelatihan, perawatan pesawat, Sumber Daya Manusia (SDM), teknologi, manajemen slot, maupun operasional pesawat.
Garuda memiliki tiga target penumpang, yakni pebisnis, pelancong, dan kunjungan keluarga. Namun, hanya segmen pelancong saja yang bisa digerakkan, sedangkan lainnya hanya sebagai pelengkap pertumbuhan dalam kinerja maskapai.
"Rute tujuan Jakarta dan Denpasar kami, 70-80% adalah segmen wisata. Pembukaan destinasi baru bisa menjadi stimulus untuk mengembangkan maskapai nasional," tambahnya.