Bisnis.com, JAKARTA - Nilai aset negara pasar berkembang diyakini masih akan positif untuk jangka panjang meskipun sedang tertekan saat ini.
Hal tersebut diungkapkan oleh Anastasiamoroso, Strategis Investasi Global di JPMorgan Private Bank, New York.
Dia menilai aset negara pasar berkembang masih terbaik di kelasnya untuk jangka panjang didukung oleh prospek pertumbuhan ekonomi di sana.
“Meskipun, saat ini masih belum tepat untuk buy. Selama perang dagang masih berlanjut dan kenaikan suku bunga AS, dolar AS akan tetap kuat,” ujarnya, seperti dikutip Bloomberg, Rabu (5/9/2018).
Selain di kawasan Asia, kekhawatiran tetap terfokus di Bank Sentral Turki yang dinilai tidak akan cukup mengembalikan keyakinan investor di dalam rapat kebijakannya pekan depan.
Sementara itu, outlook ekonomi Argentina juga kian memburuk kendati pejabat pemerintah telah bernegosiasi dengan IMF supaya dana talangan segera dicairkan.