Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyampaikan keinginannya untuk terus meningkatkan kualitas sumber daya manusia, guna mendukung Indonesia sebagai negara maritim.
“Apabila kita berbicara mengenai maritim akan relevan pada saat kita bicara tentang SDM. Karena kita bisa bicara tentang outlook, di mana kita membuat tema tentang membangun kesiapan SDM dalam rangka mewujudkan Indonesia sebagai negara maritim. Ini satu tema yang baik, kita juga memotret diri kita bahwa satu hal yang harus ditingkatkan,” katanya, beberapa waktu lalu.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2018, bahwa kontribusi maritim terhadap perekonomian Indonesia masih sangat kecil yaitu sampai saat ini hanya sekitar 13,32%, padahal sebagian besar wilayah Indonesia merupakan laut.
Oleh karena itu, Menhub berharap generasi muda di Indonesia melakukan usaha-usaha untuk dapat menguasai sektor maritim dan membawa perubahan yang baik.
“Kalau kita bicara mengenai apa yang kita hadapi, Indonesia hampir semuanya lautan tetapi dari BPS mengatakan bahwa laut itu kontribusinya masih kecil sekali. Orang-orang yang pesimis mengatakan kita tidak menguasai laut, kita tidak menguasai rumah sendiri," katanya
"Tapi saya sedikit lebih optimis kita bukan tidak menguasai, tetapi belum menguasai. Usaha-usaha anda lah yang akan membuat dari tidak menjadi belum, dari belum menjadi sudah,” terang Menhub."
Untuk mendukung peningkatan kualitas, Kementerian Perhubungan melakukan reformasi pada fungsi Direktorat Jenderal Perhubungan Laut yaitu dengan memberikan kesempatan anak muda untuk berkesempatan ikut andil dalam fungsi-fungsi yang ada.
Harapannya, kata dia, dengan keikutsertaan anak-anak muda dapat menjadi pembaharuan dan penyegaran dalam organisasi maritim.
Menteri Perhubungan juga mengatakan bahwa Pelabuhan Patimban Kabupaten Subang, Jawa Barat, yang sedang dalam proses pembangunan merupakan kesempatan yang baik bagi para generasi muda untuk berkarir.
Hal ini dikarenakan Pelabuhan Patimban ditargetkan menjadi outlet ekspor dan impor yang akan meningkatkan volume bongkar muat di Indonesia menjadi dua kali lipat dari jumlah 7 juta TEUs menjadi 15 juta TEUs, dan ini merupakan target yang sangat menantang.