Bisnis.com, KUALA LUMPUR – Perusahaan investasi sektor kesehatan yang berbasis di Singapura, TE Asia Healthcare, berencana menambah portofolio bisnisnya di Indonesia dengan mengembangkan pusat pelayanan kanker terintegrasi di Jakarta dan Semarang dengan total perkiraan nilai investasi mencapai US$20 juta.
Dalam tiga tahun ke depan, anak perusahaan Texas Pacific Group (TPG) Capital tersebut berencana menambah layanan dari 7 pusat pelayanan yang dimiliki saat ini menjadi 20 pusat pelayanan di sejumlah wilayah Asia. Dengan perhitungan pembangunan satu pusat pelayanan membutuhkan US$6juta-US$10 juta, total perkiraan investasinya mencapai US$78 juta-US$130 juta.
CEO TE Asia Healthcare Aik Meng Eng menargetkan penandatanganan kontrak dengan mitra lokal asal Indonesia untuk pembangunan pusat kesehatan untuk penyakit kanker di Jakarta dan Semarang diharapkan dapat dilakukan pada akhir tahun ini.
“Saat ini, kami terus berdiskusi dengan rencana mitra lokal kami, targetnya pada akhir tahun dapat dilakukan kontrak,” katanya di Kuala Lumpur, Kamis (16/8/2018).
Kendati demikian, Eng belum mau membocorkan mitra lokal yang akan digandeng dan lokasi spesifik rencana pengembangan pusat layanan spesialis terpadu tersebut. Rencananya, cancer centre tersebut akan menyediakan sejumlah fasilitas utama berupa health scan, kemoterapi, dan terapi radiasi.
Dia menjelaskan bentuk investasi TE Asia Healthcare selama ini adalah permodalan usaha bidang pelayanan kesehatan melalui kerja sama dengan ahli medis untuk memiliki ekuitas dan bermitra dengan pusat layanan kesehatan eksisting. Model bisnis tersebut diklaim masih baru dan diharapkan dapat menjadi solusi untuk memberikan pelayanan berkualitas dengan harga yang cukup terjangkau kepada pasien di Asia.
Perusahaan akan menyediakan perangkat medis berteknologi tinggi, pengembangan strategi bisnis, dan Sumber Daya Manusia (SDM). Saat ini, TE Asia Healthcare telah mendirikan cardiac vascular center, cancer centre, dan aesthetic centre yang tersebar di Hong Kong, Indonesia, Vietnam, Malaysia, Thailand, dan Filipina.
“Dengan begitu para pasien tidak perlu pergi ke negara lain untuk berobat karena pengobatan spesialis tersebut sudah tersedia di negaranya dengan teknologi kualitas tinggi,” lanjut Eng.
Di Indonesia, TE Asia Healthcare baru memiliki satu portofolio dengan menggandeng Rumah Sakit (RS) Adi Husada Surabaya dengan membuka Adi Husada Cancer Center (AHCC). Masuknya perusahaan yang baru berdiri pada 2014 tersebut diharapkan dapat menjadi solusi atas minimnya perangkat medis radiasi untuk keperluan kanker di Indonesia yang saat ini hanya tersedia 26 unit di dalam negeri.
Di Malaysia, TE Asia Healthcare baru saja meresmikan pusat layanan kardiovaskular yang dinamakan Cardiac Vascular Sentral Kuala Lumpur (CVSKL). Meski demikian, pusat layanan ini telah beroperasi selama delapan bulan.
Direktur Utama CVSKL Tan Sri Dato Dr Yahya Awang menyebutkan sebanyak 9%-10% pasien yang ditangani pihaknya berasal dari luar Malaysia, di mana mayoritas berasal dari Indonesia.
"Dalam waktu singkat kami telah menangani sedikitnya 10.000 pasien jantung yang melakukan pengobatan di sini," ujarnya.
Peresmian CVSKL dilakukan oleh Perdana Menteri (PM) Malaysia Mahathir Mohamad. Dia berharap kehadiran pusat layanan jantung tersebut akan membantu menggerakan sektor pariwisata Malaysia dengan menggaet banyak pasien dari luar negeri.
"Sembari berobat, keluarga pasien dapat menginap, berbelanja disini sehingga dapat menggerakkan pariwisata Malaysia," tutur Mahathir.