Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Negara Pasar Baru Jadi Penopang Ekspor Mamin

Penetrasi ke negara pasar baru diperkirakan akan semakin mendongkrak potensi ekspor industri makanan dan minuman (mamin) Indonesia.
Gerai Hero Supermarket/JIBI
Gerai Hero Supermarket/JIBI

Bisnis.com, JAKARTA — Penetrasi ke negara pasar baru diperkirakan akan semakin mendongkrak potensi ekspor industri makanan dan minuman (mamin) Indonesia.

Ketua Umum Gabungan Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI) Adhi S. Lukman mengatakan, permintaan dari negara-negara pasar baru seperti di Afrika, diperkirakan bakal mendongkrak ekspor komoditas tersebut hingga 5%-6% pada tahun ini.

“Permintaan untuk luar negeri relatif positif. Anggota kami juga selain ikut fasilitas promosi yang diberikan pemerintah, juga giat melakukan penetrasi mandiri ke negara-negara lain seperti ke Afrika dan Timur Tengah. Langkah ini yang sedang kami dorong,” ujarnya, Selasa (14/8/2018).

Seperti diketahui, berdasarkan data dari Kementerian Perindustrian, sepanjang kuartal II/2018, pertumbuhan industri makanan dan minuman mampu mencapai 8,67%. Adapun, sepanjang Januari-Juni 2018 ekspor industri makanan berhasil tumbuh sebesar 2,51%. Pada periode yang sama pengiriman ke luar negeri  industri minuman tumbuh sebesar 8,41%.

Terpisah,  upaya peeirntah untuk turut mendorong ekspor mamin di pasar baru salah satunya dilakukan dengan menggelar bazar di Afrika Selatan. Dikutip dari keterangan resmi Kementerian Perdagangan, Indonesia Trade Promotion Center (ITPC) di Johannesburg bekerja sama dengan KBRI di Pretoria menyelenggarakan Indonesian Bazaar and Cultural Day 2018 di Pretoria, Afsel pada Sabtu (4/8/2018).

Kepala ITPC Johannesburg Pontas Parsaoran Tobing mengatakan, acara tersebut merupakan salah satu bagian dari rangkaian kegiatan menyambut HUT ke-73 RI. Selain itu, lanjutnya, kegiatan ini juga merupakan salah satu strategi diplomasi kuliner dan promosi produk Indonesia.

“Melalui acara ini, ITPC Johannesburg menargetkan mendapat distributor baru selama bazar berlangsung. Acara ini juga menjadi peluang pelaku usaha makanan dan minuman Indonesia di Afrika Selatan,” ungkapnya, seperti dikutip dari keterangan resmi Kemendag, Selasa (14/8).

Bazar tersebut, menghadirkan stan makanan yang menjual masakan asli Indonesia seperti satai ayam, bakso, rendang, dan nasi uduk. Sementara itu, stan ITPC Johannesburg menyajikan produk mi instan dan kopi asal Indonesia.

Seperti diketahui, berdarkan data Kemendag, kinerja perdagangan Indonesia-Afsel pada 2016—2017 terekam menunjukan tren yang positif. Pada 2017 total perdagangan kedua negara mencapai US$1,2 miliar. Capaian tersebut meningkat 20% dari perolehan 2016 yang menembus US$ 1 miliar.

Sementara itu, pada tahun 2017 Indonesia mengalami surplus perdagangan dengan Afrika Selatan sebesar US$ 212 juta. Nilai ekspor Indonesia ke Afsel pada pada periode tersebut tercatat sebesar US$ 704 juta dengan produk utama antara lain kelapa sawit, karet, produk otomotif, bahan kimia, sepatu, dan kakao.

Sebaliknya, impor Indonesia dari Afsel pada periode tersebut tercatat sebesar US$ 492 juta. Untuk produk impor utama Indonesia asal negara tersebut a.l. bubuk kayu, alumunium, buah buahan, dan tembaga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper