Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Didi Persiapkan US$1Miliar Untuk Ekspansi Bisnis Otomotif

Perusahaan penyedia layanan transportasi daring terbesar di China, Didi Chuxing Technology, tengah mempersiapkan investasi senilai US$1 miliar untuk lini bisnis layanan otomotifnya.
Logo Didi Chuxing tampak  di pusat pengemudi di Toluca, Meksiko, Senin (23/4)./Reuters
Logo Didi Chuxing tampak di pusat pengemudi di Toluca, Meksiko, Senin (23/4)./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA -- Perusahaan penyedia layanan transportasi daring terbesar di China, Didi Chuxing Technology, tengah mempersiapkan investasi senilai US$1 miliar untuk lini bisnis layanan otomotifnya.

Seperti dilansir Reuters (6/8/2018), langkah tersebut merupakan bagian dari upaya rebranding perusahaan menjelang Initial Public Offering (IPO).

Didi menyediakan ragam layanan otomotif mulai dari layanan penyewaan mobil, perawatan mobil, dan layanan SPBU. Keseluruhan ragam layanan itu mencapai total transaksi (gross merchandise value/ GMV) senilai US$8,79 miliar.

Beragam unit bisnis itu akan terkonsolidasi di bawah unit bisnis bernama Xiaoju Automobile Solutions.

"Kami akan mengembangkan platform solusi otomotif satu atap terkemuka yang mampu memenangkan kepercayaan tertinggi dari pengguna mobil," ujar Kevin Chen yang memimpin Xiaoju.

Didi tengah melakukan berbagai persiapan menjelang IPO yang kemungkinan terjadi pada permulaan 2019. Meski demikian, perusahaan  tersebut belum mengonfirmasi rencana go public ini.

Didi merupakan salah satu perusahaan teknologi terbesar di China dengan valuasi mencapai US$56 miliar.

Adapun valuasi unit bisnis layanan otomotif Didi berkisar US$2 miliar-US$3miliar. Perusahaan berencana memecah unit bisnis tersebut sebelum terdaftar sebagai perusahaan publik.

Perusahaan mulai menyediakan unit bisnis layanan otomotif sejak 2015. Didi menargetkan angka penjualan tahunan Xiaoju mampu menembus US$13,17 miliar pada akhir 2018.

Xiaoju tersedia di 257 kota dengan menjangkau sekitar 7.500 mitra dan distributor.

Didi juga banyak berinvestasi untuk ekspansi bisnis inti di luar pasar domestik. Sejak Uber angkat kaki dari China pada 2016, perusahaan ini mulai tersedia di sejumlah negara Asia Tenggara, Brasil, Meksiko, dan Australia. Kehadiran Didi di beberapa negara dilakukan dengan menggaet mitra lokal maupun menggunakan brand mereka sendiri.

Bulan lalu, Didi menyampaikan memperoleh investasi senilai US$500 juta dari perusahaan layanan perjalanan Booking Holdings Inc sebagai bagian dari kemitraan strategis. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper