Bisnis.com, MAUMERE — PT Pertamina membangun depot baru guna menambah kapasitas Terminal Bahan Bakar Minyak Maumere, Nusa Tenggara Timur dari 20.000 kiloliter saat ini menjadi 90.000 kiloliter pada 2020.
Peletakan batu pertama atau groundbreaking proyek senilai Rp450 miliar tersebut dilakukan oleh Direktur Logistik, Supply Chain, dan Infrastruktur PT Pertamina Gandhi Sriwidodo bersama Plt. Bupati Sikka Flori Mekeng dan bupati terpilih periode 2018—2023 Fransiskus Roberto Diogo di lokasi Terminal BBM Maumere, Senin (30/7/2018).
Gandhi mengatakan bahwa pembangunan atau konstruksi proyek tersebut akan dilakukan pada bulan depan.
“Proyek senilai Rp450 miliar ini diperkirakan selesai pada 2020,” ujarnya pada acara Ekspose Proyek Strategis Direktorat LSCI Pertamina dalam Upaya Meningkatkan Ketahanan Energi Nasional dan Groundbreaking Terminal BBM Maumere.
Menurut Gandhi, Pertamina berharap supaya keberadaan depot BBM tambahan tersebut akan menjamin suplai bahan bakar di Maumere dan sekitarnya karena selama ini masih sering mendapat pasok dari Terminal BBM di Kupang.
Selain itu, katanya, penambahan depot tersebut akan meningkatkan cadangan BBM untuk wilayah Maumere dan sekitarnya dari 3 hari saat ini menjadi sekitar 10 hari, Dengan begitu, Ibu Kota Kabupaten Sikka itu bisa menjadi hub bagi depot-depot berukuran kecil yang tersebar di sejumlah daerah di Pulau Flores dan daerah lain di NTT.
Baca Juga
Gandhi menjelaskan bahwa investasi yang dikeluarkan Pertamina sebesar Rp450 miliar tersebut sudah termasuk pembangunan dan pengembangan dermaga baru sehingga ukuran kapal-kapal pengangkut yang bersandar bisa mencapai 50.000 deadweight tonnage.
Pelaksana Tugas Bupati Sikka Flori Mekeng menambahkan bahwa pemkab menyambut baik penambahan kapasitas depot BBM di wilayahnya.
Pasalnya, selain menjamin ketersediaan, cadangan BBM yang cukup banyak bisa menggerak roda perekonomian di Kabupaten Sikka. “Kami siap mendukung Pertamina. Kami menunggu janji itu [penambahan kapasitas terminal BBM].”
Sementara itu, bupati terpilih dalam pilkada lalu, Fransiskus Roberto Diogo berharap agar Pertamina memperbesar penggunaan kandungan lokal dalam pembangunan proyek sehingga bisa memberi manfaat kepada masyarakat di wilayah yang akan dipimpinnya nanti.
"Nilai investasi Pertamina itu hampir separuh dari APBD kami Rp1,2 triliun. Separuh saja atau sekitar Rp250 miliar saja bisa diambil oleh masyarakat Sikka itu akan memberi dampak ekonomi yang sangat besar," tuturnya.