Bisnis.com, BANDUNG — PT Pindad (Persero) bekerja sama dengan Dislitbangad melaksanakan mine blast test atau uji ledak ranjau terhadap tank medium. Uji ledak ini merupakan pengembangan bersama antara Pindad dan FNSS Turki yang dilakukan, Kamis (12/7), di Lapangan Tembak Pussenarmed, Batujajar, Kabupaten Bandung Barat.
Direktur Utama PT Pindad, Abraham Mose mengatakan uji ledak tank medium ini merupakan yang pertama di Indonesia yang dilakukan dengan ranjau yang diledakkan sebesar 8 kg TNT di bawah hull, dan 10 kg TNT di track.
Menurutnya, uji ledak tersebut sesuai kriteria kebutuhan pengguna dan merupakan bagian dari penyelesaian kontrak Joint Production Tank Medium Pindad dengan Kementerian Pertahanan. Kegiatan tersebut juga merupakan sarana untuk sosialisasi dan pengenalan mine blast test kepada para pengguna dan praktisi/ahli.
Dari hasil uji ledak tersebut, didapati hasil yang menggembirakan. Hal tersebut diakui oleh Dirjen Pothan Kemhan, Bondan Tiara Sofyan. "Kami senang ini kan uji kedua dan hasilnya sangat baik. kami berharap test selanjutnya hari Minggu dapat hasil baik sehingga bisa match production," kata dia.
Sementara itu, Wakasad Tatang Sulaiman mengaku mendapat sesuatu yang menggembirakan setelah melihat hasil uji ledak tersebut. Sebagai konsumen tank medium ini, pihaknya mengaku akan melihat hasil dari analisis tim Pindad dan FNSS Turki terkait pengaruh terhadap awak yang ada di dalam tank.
"Tadi saya udah melihat secara fisik, sebelumnya sudah dilakukan pemaparan tentang uji ledak ini, ini uji coba paling besar yakni 10kg, hasilnya secara konstruksi keseluruhan tidak banyak berpengaruh dengan bodi, hanya sifatnya rantai saja, tapi itu wajar. ini sangat menggembirakan," kata dia.
Baca Juga
Sementara itu, Direktur Teknologi dan Pengembangan PT Pindad, Ade Bagja mengatakan maksud peledakan ini pada dasarnya untuk verifikasi desain sesuai level proteksi ranjau yang ditetapkan TNI AD dan menguji kemampuan kendaraan dalam melindungi awak kendaraan dari ancaman ranjau yang ditetapkan dalam standar.
Sehingga awak didalamnya tidak mengalami luka atau cidera fatal yang menyebabkan kematian. Untuk mensimulasikan awak kendaraan maka dipasang sebuah manekin khusus (crush test dummy) yang dilengkapi sensor untuk mengukur daya rusak akibat ledakan, sehingga besaran cedera terhadap personil didalamnya dapat diketahui dan diukur sesuai standar. "Secara kasat mata bisa dikatakan berhasil," katanya.
Setelah mine blast test, akan dilakukan pengujian terkait uji tembak, daya jelajah di berbagai medan, dan test ketahanan lainnya. Tank Medium tengah dipersiapkan untuk serangkaian uji sertifikasi bersama TNI AD. Setelah mendapat sertifikat lulus uji coba dari TNI AD, maka dilanjutkan pada tahapan produksi untuk memenuhi kebutuhan modernisasi Tank Medium di TNI AD dan pasar ekspor.