Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Pekerjaan Umum & Perumahan Rakyat menargetkan studi kelayakan Sistem Penyediaan Air Minum Karian rampung pada September 2018.
Studi awal proyek ini dirombak agar harga air curah ke perusahaan air minum bisa ditekan.
Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR Sri Hartoyo mengatakan bahwa harga air curah per meter kubik pada studi awal mencapai Rp4.000. Namun, pembeli dari kalangan perusahaan air minum menginginkan agar harga diturunkan hingga ke level Rp3.000 per meter kubik.
Secara teknis, tuturnya, belanja modal badan usaha yang menggarap proyek ini bisa ditekan lewat beragam cara.
"Misalnya, transmisi air baku diperpanjang sehingga water treatment-nya didekatkan ke off taker [pembeli]. Harga akan murah kalau capex [capital expenditure] dan opex [operational expenditure] lebih kecil," ujarnya kepada Bisnis, Senin (9/7/2018).
Bila studi kelayakan rampung dan disetujui, Kementerian PUPR akan melelang proyek SPAM Karian.
Sri menuturkan bahwa PT Adhi Karya Tbk. dan K-Waters selaku pemrakarsa proyek ini bakal mendapat keistimewaan menyamakan harga atau right to match dalam proses lelang.
Proyek ini pun akan menambah daftar proyek SPAM yang digarap dengan skema kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU), menyusul proyek SPAM Umbulan, SPAM Bandar Lampung, dan SPAM Semarang Barat.
Proyek SPAM Karian merupakan salah satu proyek yang terdaftar dalam proyek strategis nasional. Investasi pembangunan SPAM Karian diestimasi mencapai Rp4 triliun.