Bisnis.com, JAKARTA -- PT Pelindo II (Persero) berharap lelang operator Pelabuhan Patimban di Subang, Jawa Barat, dapat dilakukan secepatnya mengingat konstruksi tahap I pelabuhan hub itu akan dimulai bulan ini.
Direktur Teknik dan Manajemen Risiko Pelindo II Dani Rusli Utama mengatakan persiapan operasional pelabuhan membutuhkan waktu dua hingga tiga tahun.
Sementara pemerintah menargetkan Patimban tahap I, dengan kapasitas bongkar-muat peti kemas 3,5 juta twenty-foot equivalent units (TEU's) dan 600.000 unit kendaraan bermotor (CBU), beroperasi 2019.
"Pembangunan pelabuhan bukan hanya soal konstruksi. Kalau konstruksi, ada uang, teknik, kerjakan, selesai semua. Kalau operasi ini kan sistem, harus direncanakan jauh-jauh hari, harus disiapkan, mulai dari kapal pandu, kapal tunda, dan lain-lain," katanya saat dihubungi, Senin (9/7/2018).
Dani mengatakan Pelindo II hingga kini belum mendapatkan informasi dari Kementerian Perhubungan setelah memasukkan surat minat (letter of intent) beberapa bulan lalu untuk mengikuti lelang operator Patimban.
Perseroan masih menunggu tindak lanjut dari Kemenhub, termasuk soal kepastian porsi saham yang dapat dimiliki perusahaan swasta nasional dan perusahaan Jepang dalam konsorsium operator Pelabuhan Patimban.
Baca Juga
"Kami belum dapat jadwalnya [lelang operator], rencana timeline, dan kepastian siapa operator Patimban. Kalau bicara soal experience, kemampuan finansial, kami siap kapan saja. Tapi, kami belum tahu ketentuan dari pemerintah seperti apa dan tentu tidak bisa menebak-nebak," kata Dani.
Harapan juga disampaikan oleh PT Samudera Indonesia Tbk. yang juga telah menyampaikan surat minat kepada Kemenhub yang di dalamnya mencakup pula hasil analisis format terbaik dan asumsi skema bisnis pengoperasian Patimban yang feasible.
"Sebetulnya lebih bagus kalau [lelang operator] disegerakan, tapi pasti perlu waktu untuk konstruksi itu selesai. Kami sih siap. Para mitra juga siap. Tergantung panitianya [panitia lelang operator]," kata Presiden Direktur Samudera Indonesia Bani Mulia.
Samudera Indonesia lewat anak usahanya mengoperasikan beberapa terminal peti kemas, a.l. di Samarinda. Di ibukota Kalimantan Timur itu, Samudera Indonesia juga mengelola Terminal Peti Kemas Palaran.
Di Pelabuhan Tanjung Priok, Samudera Indonesia juga mengelola terminal peti kemas Di Dermaga 303, 304, dan 305 Pelabuhan Tanjung Priok dengan kapasitas bongkar muat 400.000 TEUs.
Sementara itu, Dirjen Perhubungan Laut Kemenhub Agus H. Purnomo mengatakan lelang operator Patimban masih dalam persiapan.
"Tim juga masih fokus pada pembebasan tanah," katanya saat dihubungi.
Sebelumnya, Kemenhub menyatakan groundbreaking Pelabuhan Patimban tahap I akan dimulai bulan ini dan diharapkan dapat beroperasi tahun depan (Bisnis, 9/7/2018).