Bisnis.com, JAKARTA -- PT Jasamarga Manado Bitung atau JMB menargetkan proyek jalan tol Manado-Bitung bisa beroperasi pada pertengahan 2019. Seksi 2A yang menghubungkan Airmadidi dengan Danowudu dengan progres konstruksi 56,34% dan pembebasan lahan 98%.
George IMP Manurung, Direktur Utama JMB mengatakan pekerjaan konstruksi di seksi 2A telah mencapai 9 km dari total 11,5 km yang harus dibangun. Sementara itu, seksi 2B yang menghubungkan Danowudu-Bitung baru mencatat progres konstruksi 8,23% dan progres pembebasan lahan 63%,
Dia menambahkan, JMB sudah melakukan pemasangan pagar pengaman jalan untuk pekerjaan konstruksi jalan tol. JMB juga berkoordinasi dengan adan Pertanahan Nasional (BPN) maupun Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pengadaan Lahan untuk mempercepat pembebasan lahan.
"Khusus untuk Lokasi Simpang Susun, Badan Pertanahan Nasional (BPN) telah menambah Tim Satuan Tugas untuk percepatan pengukuran bidang tanah,” ujar George dalam siaran pers, Selasa (3/7/2018).
Sebagaimana diketahui, proyek Jalan Tol Manado-Bitung terdiri dari empat seksi dengan total panjang 39,9 km. JMB menangani dua seksi, yakni seksi 2A sepanjang 11,5 km dan seksi 2B sejauh 13,5 km.
Adapun, dua seksi dikerjakan oleh pemerintah, terdiri dari seksi 1A sepanjang 7,9 km dan seksi 1B sejauh 7 km. Seksi 1A menghubungkan Ring Road Manado-Sukur sedangkan seksi 1B menghubungkan Sukur-Airmadidi.
Baca Juga
JMB telah mendapat pinjaman sebear Rp3,58 triliun dari delapan lembaga keuangan untuk mendanai proyek Jalan Tol Manado-Bitung. Sementara itu, porsi jalan tol yang dikerjakan oleh pemerintah didanai pinjaman dari China dan anggaran negara. Total investasi proyek ini mencapai Rp6,7 triliun.
Bila telah beroperasi, jalan tol Manado-Bitung bakal memangkas waktu tempuh dari Manado ke Bitung dari semula 90 menit hingga 120 menit menjadi tinggal 45 menit. Manado merupakan ibukota Sulawesi Utara yang mencetak pertumbuhan ekonomi di atas rata-rata ekonomi nasional dalam tiga tahun terakhir.
Jalan tol Manado-Bitung juga diproyeksi menjadi perangsang pertumbuhan industri dan pariwisata, terutama di Kota Manado, Kota Bitung, dan Kabupaten Minahasa Utara. Jalan tol ini juga akan mendukung aksesibilitas menuju Pelabuhan Bitung dan Kawasan Ekonomi Khusus Bitung. Pelabuhan Bitung digadang-gadang menjadi pelabuhan hub internasional untuk Kawasan Timur Indonesia.