Bisnis.com, JAKARTA — Penggunaan kereta api pada Januari sampai Mei 2018 meningkat dibandingkan periode yang sama pada 2017 silam.
Badan Pusat Statistik menyatakan pada periode Januari-Mei 2018 jumlah penumpang mencapai 173,1 juta orang atau naik 11,19% dibanding periode yang sama tahun lalu. Sementara itu untuk jumlah barang yang diangkut kereta api sepanjang periode ini sebesar 19,7 juta ton atau meningkat 17,08%.
Kenaikan jumlah penumpang terjadi di semua wilayah Jabodetabek, Jawa non-Jabodetabek, dan Sumatera yaitu naik berturut-turut 12,93%, 4,01%, dan 6,59%. Untuk peningkatan pengangkutan barang, terjadi di wilayah Jawa non-Jabodetabek dan Sumatra masing-masing sebesar 22,90% dan 14,71%.
Kendati meningkat jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu, Kepala BPS Suhariyanto mengatakan apabila dibandingkan secara month-to-month, untuk jumlah penumpang KA pada Mei kemarin hanya mencapai 35,5 juta jiwa, menurun 0,76% dibandingkan April.
“Berbeda dengan jumlah penumpang, jumlah barang yang diangkut kereta api pada Mei, mengalami peningkatan 8,06% menjadi 4,3 juta ton, dibanding bulan sebelumnya,” katanya, Senin (2/7).
Menurutnya, dari jumlah tersebut sebagian besar adalah penumpang Jabodetabek, yang merupakan penumpang pelaju (commuter) yaitu sebanyak 29,0 juta orang atau 81,72% dari total penumpang kereta api.
Penurunan jumlah penumpang terjadi di wilayah Jawa non-Jabodetabek dan Sumatera masing masing turun 5,02% dan 2,26%. Sebaliknya untuk wilayah Jabodetabek naik 0,18%.
Sementara itu, jumlah barang yang diangkut kereta api pada Mei 2018 sebanyak 4,3 juta ton atau naik 8,06% dibanding bulan sebelumnya.
Sebagian besar, barang yang diangkut tersebut tercatat di wilayah Sumatera sebanyak 3,0 juta ton atau 69,00% dari total barang yang diangkut dengan kereta api.
Peningkatan jumlah barang terjadi di semua wilayah Jawa non-Jabodetabek dan Sumatera masing-masing 12,15% dan 6,32%.