Bisnis.com, JAKARTA — Kalangan pelaku industri seamless pipe atau pipa khusus tanpa sambungan meminta pemerintah menurunkan batasan minimal tingkat komponen dalam negeri (TKDN) dalam industri minyak dan gas.
Arnold RH Tobing, Sekretaris Jenderal Asosiasi Produsen Oil Country Tubular Goods (OCTG) & Accesories, menuturkan bahwa saat ini anggota asosiasi tidak dapat berkontribusi bagi industri migas nasional.
Hal ini, lanjutnya, disebabkan produk yang dihasilkan oleh anggota asosiasi memiliki komponen TKDN rata-rata 15%.
“Kami minta relaksasi minimal 2 tahun. Harapannya lebih panjang. Kami semua punya manufaktur lokal, tetapi kami kesulitan jika harus minimal 25%,” katanya, akhir pekan lalu.
Untuk pipa industri migas dalam negeri ini, OCTG mencatat nilai bisnisnya mencapai Rp1 triliun sampai Rp2 triliun per tahun.
Dengan aturan TKDN minimal 25%, seluruh anggota OCTG tidak dapat berbisnis di Indonesia karena produknya tidak sesuai dengan standar yang ditetapkan.
“Kami minta TKDN ini diturunkan. Kami sudah temui Menteri Perindustrian [dan sinyalnya akan diturunkan],” katanya.