Bisnis.com, MUMBAI -- Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) mengadakan pertemuan tahunan ketiganya di Mumbai, India untuk membahas ide dan pengalaman dalam investasi infrastruktur untuk masa depan berkelanjutan.
Bank yang berpusat di China itu menyebut bahwa para menteri dari negara anggota AIIB akan datang dan hadir dalam pertemuan dua hari, 25-26 Juni 2018, dengan mengambil tema "Mobilizing Finance For Infrastructure: Innovation and Collaboration."
Indonesia adalah salah satu anggota sekaligus penerima pinjaman AIIB untuk sejumlah proyek. Di antaranya adalah pembangunan kawasan kumuh yang didanai bersama Bank Dunia dan suntikan dana lewat Regional Infrastructure Development Fund (RIDF) melalui PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero).
Proyek yang diusulkan untuk didanai AIIB adalah pengembangan tahap pertama infrastruktur pariwisata di Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) yang dijadwalkan berlangsung pada 2018-2022.
Total nilai proyeknya mencapai US$300 juta dengan kontribusi AIIB diharapkan mencapai US$260 juta, sisanya dari Pemerintah Indonesia atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC).
Saat ini, anggota AIIB mencakup 86 anggota dari berbagai penjuru dunia. India menjadi negara dengan jumlah proyek terbanyak yang didanai oleh AIIB, yakni sekitar enam proyek dengan nilai lebih dari US$1 miliar.