Bisnis.com, JAKARTA - Angkutan mudik dan balik hingga H+3 untuk sektor transportasi udara dinilai masih lancar dan masih aman.
Alvin Lie, pengamat penerbangan, menilai keterlambatan penerbangan (delay) yang terjadi selama periode tersebut masih ada, tetapi masih dalam batas wajar.
"Sektor penerbangan sejauh ini lancar. Tidak ada delay parah, masih dalam koridor normal," kata Alvin yang juga sebagai anggota Ombudsman Indonesia itu hari ini Selasa (19/6/2018).
Dia menuturkan maskapai juga patuh terhadap imbauan Kementerian Perhubungan agar tidak menjual tiket melebihi Tarif Batas Atas yang diatur melalui Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) No. 14/2016 tentang Mekanisme Formulasi Perhitungan dan Penetapan TBA dan TBB Penumpang Pelayanan Ekonomi Angkutan Udara Niaga Berjadwal Dalam Negeri.
Menurutnya regulasi tersebut sangat efektif karena sanksi yang dijatuhkan cukup berat, sehingga maskapai tidak berani untuk melakukan pelanggaran. Selain itu, didukung dengan kesadaran konsumen yang tidak segan bisa melaporkan dan tingginya tingkat kompetisi antarmaskapai.
Jika maskapai melanggar ketentuan tersebut, lanjutnya, regulator akan memberikan sanksi. Jenis sanksi yang akan dikenakan berjenjang, mulai dari peringatan, pengurangan frekuensi penerbangan, penundaan pemberian izin rute, denda administratif, hingga pembekuan rute penerbangan.
Kendati hingga H+3 tidak ada laporan mengenai candaan bom (bomb joke) yang dilakukan oleh penumpang, imbuhnya, tidak lantas menjadi indikator pemerintah sukses membuat masyarakat sadar akan bahaya ancaman tersebut. Pihaknya masih akan menunggu kepastian hingga Senin (24/6/2018).
"Jangan terlalu cepat gembira dulu, masih ada arus balik. Kita tunggu hingga Senin," ujarnya.
Berdasarkan Sistem Informasi Angkutan dan Sarana Trasnportasi atau Siasati milik Kemenhub, tercatat arus penumpang pesawat secara kumulatif hingga H+2 mencapai 3.448.585 orang. Jumlah tersebut naik hingga 4,34% dibandingkan dengan 2017 yakni 3.305.009 orang.
Bandara dengan jumlah penumpang singgah terbanyak adalah Bandara Soekarno-Hatta di Cengkareng dengan 1.010.520 orang. Bandara Juanda di Surabaya tercatat sebagai yang terpadat kedua dengan 293.856 orang.