Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

2 Produk PT PAL Unjuk Gigi di Latihan Perang Gabungan Internasional

Dua produk PT PAL Indonesia, yakni KRI Raden Eddy Martadinata-331 dan BRP Davao Del Sur LD-602 turut ambil bagian dalam latihan perang gabungan internasional yang akan digelar pada 25 Juni hingga 3 Agustus 2018 di Hawaii, Amerika Serikat bersama ribuan personel dan armada perang dunia.
Proses pembuatan kapal di PT PAL di Surabaya, Jawa Timur./Antara-Zabur Karuru
Proses pembuatan kapal di PT PAL di Surabaya, Jawa Timur./Antara-Zabur Karuru

SURABAYA, Bisnis.com—Dua produk PT PAL Indonesia, yakni KRI Raden Eddy Martadinata-331 dan BRP Davao Del Sur LD-602 turut ambil bagian dalam latihan perang gabungan internasional yang akan digelar pada 25 Juni hingga 3 Agustus 2018 di Hawaii, Amerika Serikat bersama ribuan personel dan armada perang dunia.

Humas PT PAL Indonesia (Persero) Bayu Witjaksono, di Surabaya, Rabu (13/6/2018) mengatakan acara latihan gabungan itu bernama Rim Of The Pacific (Rimpac), yang merupakan perhelatan 2 tahunan angkatan laut terbesar di dunia yang berpusat di Pearl Harbour, Amerika Serikat.

"Rimpac adalah komitmen bersama di antara negara-negara di dunia guna meningkatkan kemampuan dan profesionalitas di bidang keamanan maritim, dan menjaga jalur laut, dan berfungsi memastikan bahwa kapal militer dan kapal dagang bisa bernavigasi dengan leluasa di kawasan Asia Pasifik," katanya.

Latihan ini melibatkan 27 negara, seperti Singapura, Korea Selatan, Jepang, Chili, Australia, Brasil, Amerika Serikat, Kanada, Norwegia, Peru, Brunei Darussalam, Columbia, Selandia Baru, Malaysia, Meksiko, Belanda, Filipina, Thailand, Inggris, China, Tonga, India, Prancis, Jerman, Sri Lanka, Vietnam dan Indonesia.

"Keikutsertaan produk PAL Indonesia ini bisa membuktikan bahwa kemampuan rancang bangun produk bangsa diakui dunia internasional," katanya.

Bayu menjelaskan KRI Raden Eddy Martadinata 331 merupakan Kapal Perusak Kawal Rudal (PKR) Sigma 10514 pertama yang dibangun di galangan PT PAL Indonesia dengan kerja sama perusahaan kapal Belanda DSNS , khususnya dalam kerangka alih teknologi.

"Kapal perang ini memiliki sistem persenjataan yang canggih, seperti meriam utama OTO Melara 76 mm Super Rapid Gun, Rudal Exocet MM40 Block yang memiliki jarak jangkauan 180 km hingga 200 km, selain itu juga ada rudal antiserangan udara mica yang dirancang efektif dan memiliki kemampuan menyergap sasaran sejauh 20 km—25 km dengan ketinggian 9.144 meter," katanya.

Selain itu, perangkat juga memiliki pengecoh Rudal Termal SKWS DLT - 12 T yang mampu membelokkan arah rudal, mengacaukan sensor rudal, jammer hingga mengecoh infra merah dan frekuensi.

Adapun produk kedua, yakni BRP Davao Del Sur LD-602 yang merupakan kapal jenis landing platform dock (LPD) yang sebelumnya dipesan Filipina dan dikirimkan pada 2017.

Kapal ini memiliki fungsi militer dan nonmiliter, operasi militer di laut, kapal angkut dan logistik, serta memiliki landasan pendaratan yang dapat mengangkut dua helikopter, sekaligus 2 LCU di Deck Tank yang berfungsi mendaratkan prajurit saat melakukan operasi militer di darat.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Ratna Ariyanti
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper