Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bio Farma Pasok 127.000 Vial Vaksin Meningitis

PT Bio Farma (Persero) memasok 127.000 vial vaksin meningitis bagi jemaah haji 2018.
Pekerja menunjukkan vaksin yang mengandung komponen difteri sebelum didistribusikan, di Bandung, Jawa Barat, Senin (18/12)./ANTARA-M Agung Rajasa
Pekerja menunjukkan vaksin yang mengandung komponen difteri sebelum didistribusikan, di Bandung, Jawa Barat, Senin (18/12)./ANTARA-M Agung Rajasa

Bisnis.com, JAKARTA—PT Bio Farma (Persero) memasok 127.000 vial vaksin meningitis bagi jemaah haji 2018.

Setiap satu vial vaksin diperuntukkan bagi satu calon jemaah haji. Pasokan vaksin ini setara dengan 57,5% dari kuota jemaah haji 2018. 

"Pendistribusian sudah dimulai sejak Maret 2018," kata Bambang Heriyanto, Sekretaris Perusahaan Bio Farma, akhir pekan lalu. 

Pada 2018, Indonesia 221.000 jemaah. Jumlah ini terdiri dari haji reguler sebanyak 202.487 orang dan petugas haji daerah sebanyak 1.513 orang. Lalu kota haji khusus sebanyak 15.663 orang dengan petugas haji khusus 1.337 orang.

Bambang tidak bersedia menyebutkan besaran kontribusi penjualan vaksin meningitis terhadap pendapatan perusahaan. Ia hanya menegaskan berdasarkan catatan perusahaan, seluruh vaksin telah terdistribusikan sepenuhnya ke pusat layanan kesehatan yang melayani suntik meningitis. 

Vaksin meningitis merupakan prasyarat wajib dari pemerintah Arab Saudi bagi para jemaah yang hendak berziarah maupun beribadah ke negara itu. Vaksin ini berfungsi menangkal penyakit meningitis atau radang selaput otak. Radang ini disebabkan oleh infeksi virus, bakteri dan mikroorganisme yang menyerang selaput otak.

Sebelumnya, permintaan vaksin di Indonesia pada tahun ini diperkirakan akan tumbuh seiring dengan peningkatan kesadaran masyarakat.

Untung Suseno Sutarjo, Sekretaris Jenderal Kemenkes, mengatakan kejadian luar biasa (KLB) difteri pada akhir tahun lalu menjadi salah satu penggerak kebutuhan vaksin secara drastis untuk outbreak respons immunization (ORI). Kejadian ini juga berakibat kesadaran masyarakat untuk memberikan imunisasi bagi keluarga pun tumbuh.

"Akibatnya imunisasi dengan vaksin meningkat. Mulai tahun ini juga sudah dilaksanakan beberapa vaksin baru untuk menjadi program tambahan," ujarnya, Kamis (12/4).

Ada tiga vaksin baru yg mulai dilaksakan, yaitu measles rubella (MR), human papillomavirus (HPV), dan Japanese enchalitis. Untung menuturkan untuk memenuhi permintaan vaksin dalam negeri, pemerintah juga mengimpor vaksin yang tidak mampu dipenuhi oleh produsen vaksin dalam negeri, yaitu Bio Farma. 

Sebelumnya, Menkes Nila Farid Moeloek menyatakan vaksin yang diproduksi oleh Bio Farma cukup untuk memenuhi kebutuhan ORI dan program imunisasi rutin di dalam negeri. Dalam menghadapi KLB difteri, Bio Farma akan menambah kapasitas produksi vaksin yang mengandung difteri dengan menaikkan kapasitas produksi dari 15 juta vial per tahun menjadi 19,5 juta vial.

''Cukup. Untuk upaya penanggulangan KLB difteri sebanyak 19,5 juta vial tahun 2018 akan tersedia untuk Indonesia'', tuturnya.

Nila menyatakan Bio Farma sudah lebih dari satu abad berkiprah dalam pengembangan vaksin untuk pencegahan penyakit. Apalagi kualitas dan keamanan produknya telah diakui oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO) dan dipergunakan tidak hanya di Indonesia, tetapi juga diekspor ke 130 negara, termasuk ke 57 negara islam, salah satunya Saudi Arabia.

“Apa yang kita sama-sama sudah lihat, jelas sekali membuat vaksin itu sangat tidak sembarangan,” ujar Nila.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Anggara Pernando
Editor : Ratna Ariyanti

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper