Bisnis.com, JAKARTA: Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) akan mengoptimalkan penggunaan teknologi informasi (IT) salah satunya pemakaian pesawat nirawak atau drone guna mendukung kelancaran angkutan Lebaran di wilayah Jabodetabek.
Kepala BPTJ Bambang Prihartono mengatakan selain drone optimalisasi tersebut dilakukan juga dengan cara mengkombinasikan kinerja Area Traffic Control System (ATCS) dengan pemanfaatanvideo call serta informasi berbasis aplikasi google.
"BPTJ akan berusaha memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat, agar lalu lintas angkutan lebaran di wilayah Jabodetabek terhindar dari kemacetan parah," katanya dalam siaran pers, Jumat 1(1/6/2018)
Dengan optimalisasi penggunaan IT tersebut akan mempermudah pendeteksian kemacetan yang terjadi di beberapa ruas jalan arteri Jabodetabek yang berpotensi menghambat kelancarankelancarana, arus lalu-lintas mudik Lebaran tahun ini. Pengoperasoian fasilitas ini diharapkan telah dapat dilakukan mulai 7 Juni 2018.
Menurutnya, penggunaan IT oleh BPTJ juga akan disinergikan dengan ATCS yang dimiliki Kepolisian dan Dishub di Jabodetabek akan semakin luas area yang termonitor.
Jika peralatan kami mendeteksi adanya potensi kemacetan, segera akan kami koordinasikan dengan petugas di lapangan untuk melakukan pengaturan," jelas Bambang.
Saat peak season seperti masa angkutan Lebaran antrean kendaraan atau kemacetan pasti tak terhindarkan. Namun, yang harus dilupayakan adalah agar antrean kendaraan dan kemacetan tersebut dapat segera terpecah dan tidak berkepanjangan.
Saat ini sistem ATCS BPTJ didukung dengan keberadaan 22 unit kamera CCTV di Koridor Bekasi (9 kamera CCTV) dan Koridor Bogor (13 kamera CCTV).
Selain di jalan arteri nasional, BPTJ juga turut mendukung pengaturan arus lalu-lintas di Jalan Tol khususnya di sekitar rest area KM 19 ruas tol Jakarta-Cikampek.
Kami akan berkoordinasi dengan PT Jasa Marga untuk membantu konsep Manajemen Rekayasa Lalu-Lintas agar rest area terhindar dari kemacetan parah, jelas Bambang