Bisnis.com, MAKASSAR -- Manajemen Terminal Peti Kemas Makassar memastikan layanan bongkar muat tetap berada pada level yang optimal kendati terjadi lonjakan kunjungan kapal pada periode Ramadan ini.
GM Terminal Peti Kemas Makassar (TPM) Pelindo IV Yosef Benny Rohy mengemukakan trafik kapal sepanjang Ramadan berjalan ini mengalami pergerakan cukup tinggi namun tidak lantas memicu terjadinya penumpukan antrian kapal yang hendak sandar di TPM.
Dia mengakui jika pada awal pekan ini sempat terjadi kondisi layanan bongkar muat mengalami pembengkakan durasi, tetapi telah teratasi dan seluruh rangkaian pelayanan telah kembali normal.
"Cukup padat memang di Ramadan ini [trafik kapal], secara tahunan memang kondisinya begitu. Apalagi Makassar ini jadi hub, pengiriman barang untuk timur, titik konsolidasinya juga di sini," kata Josef, Sabtu (26/5/2018).
Di sisi lain, pergerakan kapal yang hendak sandar juga kerap mengalami peningkatan signifikan dan datang secara bersamaan dalam satu waktu.
Kondisi tersebut membuat terjadi nya antrian dan mengakibatkan waktu tunggu sandar kapal terkadang berada pada posisi di atas 1 hari.
Baca Juga
Selain itu, papar Josef, kapasitas dermaga yang maksimal hanya bisa melayani bongkar muat maksimal 3 kapal secara bersamaan diakui pula ikut memicu terbentuknya antrian kapal.
"Tetapi perlu diketahui, secara umum layanan yang kami lakukan sudah sangat optimal. Kami juga menggunakan skema prioritas layanan untuk bongkar muat kapal yang mengangkut komoditas pokok. Sehingga beberapa kapal kadang terpaksa mesti menunggu untuk mendapatkan layanan," katanya.
Kemudian dari sisi peralatan bongkar muat, perawatan secara berkala dilakukan manajemen pada sejumlah alat strategis sehingga pada beberapa situasi level kecepatan layanan bongkar muat cenderung mengalami penurunan.
Adapun kapasitas peralatan di TPM Pelindo IV saat ini diperkuat oleh 7 unit Container Crane (CC) yang ditempatkan sepanjang dermaga 850 meter.
Lalu ada juga RTG sebanyak 18 unit, di mana pekan ini dua diantaranya tengah dalam proses general overhaul lantaran karena sudah waktunya untuk dilakukan perawatan rutin.
"Kami juga selalu menghimbau operator kapal agar segera menerapkan windows system, sehingga ada kepastian tambatan dan kesiapan rencana alat yang lebih baik. Tentu akan lebih terukur dan efesien," kata Josef..
Pria yang akrab disapa Oce ini mengaku terpaksa memprioritaskan pelayanan kapal yang masuk dalam program windows system.
"Kapal-kapal windows kami prioritaskan karena mereka memuat barang-barang strategis termasuk muatan bahan pokok untuk kebutuhan Ramadan dan lebaran tahun ini," ucapnya.
_(2).jpg?w=348&h=261)
.jpg?w=348&h=261)
