Bisnis.com, JAKARTA - Persatuan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (Perpadi) kurang menyetejui niat pemerintah memberikan langsung alat penggiling gabah dan alat pengering kepada petani, sebab petani tidak kompeten dalam hal pengelolaaan alat tersebut.
Ketua Umum Perpadi Sutarto Alimoeso menyangsikan jika alat penggilingan dan alat pengeringan langsung diberikan kepada petani, karena merasa hal tersebut kurang efektif. Alat tersebut akan lebih bermanfaat jika dikelola langsung oleh pelaku yang kompeten dalam bidang tersebut.
“Kalau menurut kami, boleh saja itu untuk petani tapi akan lebih efektif kalau dipegang dikelola oleh penggilingan padi di desa. Karena dia sudah entrepreneur jadi akan lebih efektif. Petani harus mengelola? Kok saya tidak yakin karena dia bukan enterpreneur. Di situ nanti mengelola keadaan mesin, spare part harus ganti, siapa yg mengerjakan setiap hari. Sementara petani itu kan jagonya bertani,” katanya, Jumat (18/5/2018).
Pada awalnya Perpadi mengajukan penyaluran KUR mesin pengeringan padi pasca panen sebesar Rp7 triliun tahun ini. Dengan dana itu, maka pemerintah dapat membantu sekitar 13.000 perusahaan penggilingan untuk melakukan revitalisasi.
Adapun jumlah perusahaan penggilingan yang ada di Indonesia saat ini 172.000 dengan mayoritas tersebar di Pulau Jawa. Menurut Sutarto perusahaan penggilingan yang ada itu juga tergolong usaha kecil karena 95% hanya memiliki kapasitas produksi di bawah 1,5 ton per jam.
Oleh sebab itu, revitalisasi ini dianggap penting untuk keberlangsungan hasil panen yang berkualitas karena per hari penggiling hanya bisa menghasilkan rerata 10 ton. Dalam hal penyelesaian polemic beras Perpadi kukuh bahwa itu harus diselesaikan secara hulu hilir dengan baik.
Skema KUR pengeringan ini merupakan penyelesaian pada jalur hilir atau pasca panennya. Sebab, pasca panen menentukan hasil kualitas padi ketika menjadi beras nantinya.
Sementara itu, Pemerintah berencana memberika mesin pengering gratis kepada petani untuk mendukung percepatan serap gabah dalam rangka pemenuhan cadangan beras pemerintah.
Menteri Pertanian, Amran Sulaiman mengatakan dengan pemberian mesin pengering gratis dapat memotong satu rantai pasokan yang berimbas pada penurunan harga. Selain itu juga kualitas gabah kering dari tingkat petani juga akan semakin membaik.
Amran mengatakan pembagian mesin pengering gratis bagi petani akan bersinergi dengan bulog. Hal ini pun dilakukan untuk mempersingkat mata rantai dari 5 kali menjadi 2 atau 3 mata rantai maksimal sehingga bulog bisa membeli dengan harga murah.