Bisnis.com,JAKARTA - Tokoh Rizal Ramli yang sudah dijodohkan oleh sebuah organisasi buruh untuk berpasangan dengan Prabowo Subianto diminta untuk tidak membodohi publik.
Permintaan tersebut diutarakan oleh Yustinus Prastowo, Direktur Eksekutif Center for Indonesia Tax Analysis (CITA). Dalam cuitannya di akun twitter @pastow, Jumat (11/5/2018), dia mengatakan bahwa di zaman Rizal Ramli menjadi Menteri Koordinator Ekonomi dan Industri (Ekuin) dan Menteri Keuangan setahun berikutnya, debt service ratio (DSR) pemerintah mencapai 34% sama dengan DSR 2017.
“Kata beliau, DSR saat ini bahaya dan melanggar aturan 20% dengan rujuakan yang tidak jelas,” ujar Yustinus Prastowo.
Karena itulah, dengan menggunakan Bahasa Jawa, Yustinus meminta agar Rizal Ramli bercermin pada diri sendiri dan tidak membodohi publik. Dia juga melampirkan sebuah grafik tentang DSR pemerintah dari tahun ke tahun sejak awal reformasi.
Dia mengatakan bahwa DSR sejak reformasi terjadi di era kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono dengan menteri seperti Sri Mulyani Indrawati, Agus Martowardojo serta Muhammad Chatib Basri dan bukan Rizal Ramli. DSR terbaik itupun menurutnya diperoleh akibat berkah ekspor komoditas yang tinggi di era tersebut.
Rupanya cuitan Yustinus Prastowo tersebut merupakan tanggapan dari sebuah siaran televisi swasta yang menayangkan sebauh diskusi dengan salah satu pemateri adalah Rizal Ramli. Dia meyayangkan para penanggap dalam acara tersebut mayoritas tidak beradu data sehingga terkesan apa yang dituturkan Rizal Ramli benar adanya.
“Inilah kehebatan teknik hegemoni.” katanya.
Lalu, adakah tanggapan dari Rizal Ramli? Menurut pengakuan Yustinus, akun twitternya telah diblok oleh Rizal Ramli sehingga tidak bisa me-mention akun twitter @RamliRizal milik mantan Menko Maritim tersebut.
Lalu bagaimana tanggapan pengguna akun twitter lainnya? Akun @agungpurwoko menyatakan bahwa DSR naik merupakan implikasi keinginan pemerintah menjadi sumber pertumbuhan di tengah sektor lainnya masih mengambil sikap wait and see.
Akun lainnya, @si_euy mengatakan langkah Sri Mulyani menolak berdebat dengan Rizal Ramli sudah tepat karena Rizal Ramli sedang mencari panggung. Sebelumnya dia telah diberi kepercayaan menjadi menteri namun dianggap bikin gaduh dan tidak berprestasi.
Perlu diketahui, DSR merupakan jumlah pembayaran bunga dan cicilan pokok utang luar negeri jangka panjang dibagi dengan jumlah penerimaan ekspor. Jika DSR semakin besar, maka beban utang luar negeri semakin berat.