Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BI: April 2018, Keyakinan Konsumen Menguat

Survei konsumen Bank Indonesia (BI) menunjukkan optimisme konsumen yang menguat pada April 2018 dibandingkan dengan periode sebelumnya.
Ilustrasi./.Bisnis-Nurul Hidayat
Ilustrasi./.Bisnis-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA--Survei konsumen Bank Indonesia (BI) menunjukkan optimisme konsumen yang menguat pada April 2018 dibandingkan dengan periode sebelumnya.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Agusman mengatakan optimisme konsumen tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) April 2018 yang meningkat 0,6 poin dari bulan sebelumnya menjadi 122,2.

"Peningkatan optimisme konsumen tersebut didorong oleh membaiknya ekspektasi konsumen terhadap kondisi ekonomi ke depan dan terjaganya persepsi konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini," kata Agusman dalam laporan resmi, Jumat (4/5/2018).

Dalam laporan survei tersebut, BI juga mencatat Kenaikan Indeks Ekspektasi Kondisi Ekonomi (IEK) terutama ditopang oleh meningkatnya ekspektasi kegiatan dunia usaha 6 bulan yang akan datang.

Sementara itu, Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) tercatat stabil didukung membaiknya penghasilan konsumen saat ini dan tetap kuatnya pembelian barang tahan lama.

Hasil survei juga mengindikasikan menurunnya tekanan harga 3 bulan mendatang Juli 2018. Hal ini tercermin dari Indeks Ekspektasi Harga (IEH) 3 bulan mendatang sebesar 183,6, lebih rendah dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang mencapai 184,4.

"Ekspektasi menurunnya tekanan harga tersebut terutama dipengaruhi oleh kembali normalnya permintaan barang dan jasa pasca Idul Fitri," kata Agusman. Survei Konsumen BI tersebut sejalan dengan realisasi inflasi April 2018.

Inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) pada April 2018 tetap terkendali atau berada dalam kisaran sasaran ditopang oleh koreksi harga pangan dan ekspektasi yang terjaga. Inflasi IHK pada April 2018 mencapai 0,10% (month to month/mtm), melambat dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang tercatat 0,20% (mtm).

Berdasarkan komponennya, perlambatan inflasi IHK tersebut didorong oleh deflasi volatile food dan perlambatan inflasi inti di tengah, kenaikan inflasi administered prices. Dengan perkembangan tersebut, sampai dengan April, inflasi IHK tercatat 1,09% (ytd) atau secara tahunan sebesar 3,41% (year on year/yoy), relatif sama dengan bulan lalu yang tercatat 3,40% (yoy), dan tetap berada dalam kisaran sasaran inflasi 2,5-4,5%.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper