Bisnis.com, JAKARTA—Permintaan produk olahan rumput laut yakni karagenan dan agar-agar mengalami peningkatan oleh industri makanan dan minuman sebanyak 20%-200% menjelang Ramadan guna memenuhi permintaan konsumen.
Rumput laut menjadi salah satu bahan baku untuk sejumlah produk makanan dan minuman termasuk untuk pembuatan jelly atau puding hingga agar-agar sachet di mana konsumsi untuk produk tersebut diperkirakan merangkak naik.
Direktur Purchasing Kappa Agar Mursalim mengatakan menjelang puasa, permintaan agar-agar dan karagenan mengalami peningkatan sekitar 20%. Hal ini terjadi saban Ramadan. Meski begitu pihaknya selama ini lebih banyak memproduksi produk agar.
Peningkatan permintaan terjadi dari perusahaan yang bertransaksi secara skema umum, pasalnya industri tanpa kontrak dapat melakukan permintaan sesuai kebutuhan. Sedangkan industri yang melakukan kontrak dapat memperbaharui permintaan setelah kontrak habis per tiga bulan.
“Selama ini kami lebih banyak memproduksi agar karena permintaan yang banyak,” katanya kepada Bisnis.com.
Manager Development Kultufashion PT Agar Swallow Triyanto mengatakan permintaan dari industri meningkat tajam dari biasanya 60 ton dalam satu bulan naik hingga 120 ton dalam dua sampai tiga bulan menjelang puasa. Kebutuhan tersebut kebanyakan diminta oleh industri makanan dan minuman.
“End user biasanya melakukan pembelian bahan baku naik 100% - 200% lebih banyak dibanding biasanya,” katanya belum lama ini.
Selama ini PT Agar Swallow memasok produk agar kepada tiga sektor yakni makanan dan minuman, laboratorium dan kebutuhan farmasi. Namun sektor makanan dan minuman menjadi ceruk utama dibanding dua sektor lainnya yang hanya mengisi sekitar 10%.
Selain industri mamin, kebutuhan produk olahan rumput laut juga meningkat di pelaku usaha restauran makanan. Namun tidak disebutkan kenaikan permintaan di rumah makan dimaksud.
Sementara itu, permintaan ini lanjut Triyanto tidak serta merta turut terjadi saat puasa. Malah memasuki Ramadan, industri hanya meminta olahan rumput laut dalam jumlah normal. Pasalnya kebutuhan tersebut sudah diantiasipasi dengan menaiknya order bahan baku kepada penyedia caragenan atau agar.
Adapun industri olahan rumput laut mengaku tidak kekurangan stok saat adanya permintaan berlebih. Pasalnya produsen telah memiliki pasokan memadai, sehingga dapat memenuhi permintaan pasar. Selain itu mencegah mandeknya pasokan, produsen menerapkan strategi fast moving. Artinya ketika rumput laut tiba langsung diolah dan dikirimkan ke pelaku usaha.
Andy Murphy Head of RnQ Suntory Garuda Beverage, salah satu perusahaan yang memproduksi minuman yang menggunakan karagenan mengatakan seluruh produk konsumen good termasuk makanan dan minuman saban tahun mengalami peningkatan daya beli.
Meski mengaku bukan produk seasonal, namun peningkatan daya beli lebih disebabkan peredaran uang di kalangan anak-anak lebih tinggi saat lebaran sehingga permintaan terkerek. Salah satu produk Suntory Garuda yang menggunakan karagenan seperti Okky Jelly Drink.
“Dikarenakan uang jajan anak-anak lebih banyak, biasanya saat puasa dan lebaran sehingga meningkatkan daya beli 10%-15%,” katanya.