Bisnis.com, PANGKALPINANG -- PT Bank Tabungan Negara memastikan dukungan penuh terhadap pengembang anggota Real Estate Indonesia yang membangun rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah.
Kepala Divisi Non Subsidized Mortgage and Consumer Lending PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN), Suryanti Agustinar mengungkapkan BTN berkomitmen mendukung sektor properti.
Dia menyebut, bahwa BTN telah meluncurkan serangkaian program yang mampu memacu permintaan kredit perumahan rakyat (KPR) yang pada berimbas pada pertumbuhan sektor properti.
"Ini komitmen kami untuk mempermudah masyarakat dalam mengajukan KPR melalui uang muka ringan dan bunga rendah," ujar Suryanti, di Kantor Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Kamis malam (13/4/2018).
Ada pun sejumlah program BTN antara lain, pemberlakuan persyaratan uang muka yang ringan, yakni 5% baik untuk rumah tapak maupun rumah vertikal. Selain itu, BTN memberikan bunga rendah sebesar 8% fix 3 tahun dan 9% fix 5 tahun.
Selain uang muka dan bunga, BTN juga memberlakukan jangka waktu KPR paling lama 25 tahun dan pembebasan kreditur dari pembayaran pokok pinjaman selama tahun.
BTN juga mengajak developer untuk masuk dalam program alih program pembiayan tunai bertahap untuk pembelian rumah vertikal.
Hal ini bertujuan, jika seseorang membeli rumah vertikal secara tunai bertahap melalui pengembang yang sudah bekerja sama dengan BTN, maka BTN akan mengalihkan langsung ke kredit pemilikan apartemen (KPA).
Suryanti juga menyebutkan bahwa masyarakat mendapatkan kemudahan dalam mengajukan KPR, yaitu dengan layanan KPR Express.
"Hanya meminta satu slip gaji dan sisanya data mandatory. Untuk mempercepat transaksi," imbuh Suryanti.
Sementara itu Sekretaris Jenderal Rea Estate Indonesia (REI) Paulus Totok Lucida mengatakan ingin mendorong Provinsi Bangka Belitung sebagai kawasan dengan prestasi yang terbaik dalam pencapaian rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
"Dengan dukungan PP Nomor 64 Tahun saya berharap Babel bisa jadi pioneer percepatan rumah MBR. Maka kami sampaikan, investasi yang kami lakukan di bidang properti bukan hanya perumahan tetapi juga pariwisata," kata Paulus Totok.
Dia berharap REI bisa mewujudkan wajah kota Pangkalpinang yang mencerminkan affordable house dari swasta. Pasalnya hal ini cukup mengagetkan karena rumah terjangkau dengan skala MBR juga banyak dikerjakan oleh swasta.
"80% dari anggota kami membangun MBR," jelas Paulus