Bisnis.com, JAKARTA -- Rencana pelepasan usaha atau spin off pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Pomalaa milik PT Antam (Persero) Tbk. untuk dikelola oleh PT Bukit Asam (Persero) Tbk. (PTBA) masih dalam kajian.
"Spin off pembangkit listrik masih kajian karena kami mau lihat benchmark harganya," ujar Direktur Utama Antam Arie Prabowo Ariotedjo di Jakarta, Kamis (12/4/2018).
Di sisi lain, dia mengatakan saat ini PTBA juga tengah mempelajari teknis pengoperasian pembangkit tersebut.
"PTBA sedang pelajari karena itu kombinasi PLTU dan PLTD," ungkap Arie.
PLTU yang dimiliki oleh Antam tersebut berkapasitas 2x30 megawatt (MW) dan berlokasi di Pomalaa, Sulawesi Tenggara. PLTU dibangun untuk mendukung Proyek Pengembangan Pabrik Feronikel Pomalaa (P3FP).
Sebelumnya, Arie menyebutkan pihaknya berinvestasi sekitar Rp3 triliun di proyek tersebut. PLTU Pomalaa saat ini telah beroperasi, sedangkan pembangkit lain yang berafiliasi dengan Antam masih tahap pembangunan.
Selain PLTU di Pomalaa, Antam juga bekerja sama dengan PTBA membangun PLTU berkapasitas 2x60 MW di Halmahera Timur sebagai sumber energi Electric Smelting Furnace bagi Pembangunan Pabrik Feronikel Haltim (P3FH).
Rencana pengelolaan pembangkit listrik milik Antam oleh PTBA tersebut merupakan bagian dari rencana pembentukan holding BUMN tambang. Menurut Arie, rencana tersebut merupakan bagian dari sinergi perusahaan.
Rencana Spin Off PLTU Milik Antam Masih Dikaji
Rencana pelepasan usaha atau spin off pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Pomalaa milik PT Antam (Persero) Tbk. untuk dikelola oleh PT Bukit Asam (Persero) Tbk. (PTBA) masih dalam kajian.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Denis Riantiza Meilanova
Editor : Annisa Margrit
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
10 menit yang lalu
Reksa Dana Ikut Menguat Meriahkan Pekan Pelantikan Prabowo-Gibran
20 menit yang lalu
Indikasi Laju Kinerja Mayora Indah (MYOR) di Tengah Tren Deflasi
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
33 menit yang lalu
Profil & Kekayaan Zulhas, Ketum PAN Calon Menteri Prabowo
34 menit yang lalu