Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Perhubungan akan menyediakan pendingin di tol laut sebagai upaya untuk mengoptimalkan muatan balik kapal yang selama ini masih tergolong rendah.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan rencana tersebut dikarenakan selama ini target muatan balik kapal tidak pernah terpenuhi. Dengan adanya pendingin tersebut produk atau barang yang tadinya khusus menggunakan kapal tertentu pun bisa masuk.
“Jadi memang selalu menjadi masalah itu, bagaimana kita memaksimalkan muatan barang dari satu tempat ke tempat lain. Contoh tol laut, kita ada barang ke timur tapi untuk ke barat gak ada, ternak kita dari timur ke barat, tapi dari barat ke timur gak ada, ikan juga gitu,” kata Budi Karya di DPR, Kamis (12/4).
Selain menggunakan pendingin, Budi juga mengatakan memanfaatkan kapal ternak dengan muatan barang tertentu.“Kami mau gunakan juga kapal ternak dengan muatan barang tertentu sehingga dia juga ada barang dari barat ke timur.”
Selain menggunakan pendingin dan memanfaatkan kapal ternak, Budi Karya menuturkan pihaknya juga akan mengubah skema tender berdasarkan kontainer, volume barang trayek balik akan lebih efektif sehingga tol laut bisa menurunkan diparitas hingga 30%.
Sementara itu, Kementerian Perhubungan telah menetapkan tiga perusahaan swasta sebagai pemenang tender Tol Laut di empat trayek. Lelang tiga trayek lainnya diharapkan rampung pada April 2018 sehingga seluruh trayek Tol Laut bisa segera berjalan. Ketiga perusahaan pelayaran swasta yang memenangkan lelang adalah PT Mentari Sejati Perkasa, PT Temas Line Tbk, dan PT Meratus Line.
Baca Juga
Mentari bakal menggarap trayek T-7 sedangkan Meratus menjadi operator T-12. Ada pun Temas Line memenangkan trayek T-9 dan T-11. Sementara itu, trayek T-5, T-8, dan T-10 saat ini masih dalam proses lelang dan ditargetkan rampung pada April 2018.
Kemenhub juga sudah memberikan penguasan penugasan kepada dua BUMN di delapan trayek. PT Pelni (Persero) mendapat penugasan di enam trayek, yakni T-2, T-4, T-6, T-13, T-14, dan T-15. Sementara itu, trayek T-1 dan T-3 ditugaskan kepada PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero).
Dari 15 trayek Tol Laut, sebanyak 13 trayek berpangkalan di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya untuk melayani angkutan ke Kawasan Timur Indonesia. Ada pun trayek T-1 dan T-2 berpangkalan di Teluk Bayur, Padang dan Tanjung Priok, Jakarta.