Bisnis.com, JAKARTA - Neraca perdagangan Indonesia dengan Vietnam mengalami defisit pada Januari 2018. Kedutaan Besar RI untuk Vietnam berharap ekspor mobil yang terhenti ke negeri jiran itu bisa pulih kembali.
Berdasarkan data dari Kedutaan Besar RI untuk Vietnam, ekspor Indonesia ke Vietnam pada bulan kedua 2018 tercatat hanya US$242,23 juta, sedangkan impornya hampir mencapai US$273,45 juta, sehingga defisit US$31,21 juta.
Padahal pada bulan pertama 2018 Indonesia masih mencatat surplus US$32,26 juta, yang mana ekspor Indonesia US$352 juta dan impornya hampir US$319.74 juta.
“Mudah-mudahan tidak demikian [defisit semakin lebar] karena andalan kita selain mobil juga batu bara. Kan harga batu bara lagi naik,” kata Ibnu kepada Bisnis.
Oleh karena itu, pabrikan otomotif perlu segera mengapalkan kendaraan ke Vietnam mengingat neraca perdagangan bilateral antara Indonesia dan Vietnam keseluruhan mencatatkan Jakarta mengalami defisit pada Februari 2018.
General Statistics Office of Vietnam mencatat, preliminary impor kendaraan bermotor mobil secara utuh dari Indonesia pada dua bulan pertama tahun ini nihil.
Baca Juga
Padahal, impor kendaraan dari Indonesia pada Januari 2017 sebanyak 1.823 unit (US$35,48 juta) dan pada Februari 2017 sebanyak 1.285 unit (US$18,07 juta).
Sepanjang tahun lalu, impor kendaraan bermotor mobil Vietnam dari Indonesia mencapai 16.829 unit (US$293,34 juta).
Nihilnya pengapalan mobil dari Indonesia merupakan dampak dari implementasi hambatan impor yang diterapkan pemerintah Vietnam melalui Decree No. 116/2017/ND-CP yang dirilis pada 17 Oktober 2017.