Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ikan Makarel Bercacing: Lini Kaleng Ikan Berhenti Produksi

Produsen kaleng terpaksa menghentikan lini produksi kaleng ikan karena temuan cacing di produk ikan makarel kaleng.
Suasana di pelelangan ikan./JIBI
Suasana di pelelangan ikan./JIBI

Bisnis.com, JAKARTA—Produsen kaleng terpaksa menghentikan lini produksi kaleng ikan karena temuan cacing di produk ikan makarel kaleng. 

Halim Parta Wijaya, Ketua Asosiasi Pengusaha Kemas Kaleng Indonesia, menuturkan pihaknya memperkirakan terdapat 200 juta kaleng yang diproduksi untuk memenuhi kebutuhan industri pengalengan ikan. Ada empat sampai lima perusahaan pembuat kaleng yang melayani kebutuhan ini. 

"Sekarang [persepsi di tengah masyarakat] semua ikan dalam kaleng bermasalah. Toko di kecil hingga desa-desa malah tidak mau jual. Akhirnya semua takut, semuanya berhenti. Akhirnya kena industrinya [industri pengalengan ikan] berhenti. Produksi kaleng sarden juga berhenti," kata Halim, Selasa (10/4/2018). 

Pabrikan menunggu jalan keluar untuk kembali menggerakkan produksi. "Produksi ikan kaleng dari makarel hanya 10% dari produksi. Sekarang seolah semua ikan dalam kaleng bermasalah," katanya. 

Produsen kaleng membutuhkan waktu 5 bulan sebelum mengirim produksinya ke industri pengalengan makanan. Penghentian produksi membuat rentetan permasalahan mulai dari penumpukan stok bahan baku impor, penambahan biaya penyimpanan produk kaleng yang sudah diproduksi hingga ketidakpastian nasib buruh produksi lini kaleng ikan. 

"Mudah-mudahan masalah ini tidak terlalu lama. Semoga segera ada jalan keluarnya," ujarnya. 

Sebelumnya Badan Pengawas Obat dan Makanan mengumumkan adanya 27 merek produk ikan makarel kalengan, yang terdiri atas 138 bets ikan makarel kalengan, positif mengandung parasit cacing.

“Sebanyak 16 merek di antaranya merupakan produk impor dan 11 lainnya merupakan produk lokal,” ujar Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny Lukito pekan lalu. 

Penemuan tersebut merupakan hasil dari pengujian terhadap 541 sampel ikan dalam kemasan kaleng yang terdiri atas 66 merek yang beredar di seluruh Indonesia. Untuk produk impor yang positif mengandung cacing, kata Penny, tim BPOM telah menelusuri hingga daerah asal produk itu dikirim, termasuk wilayah perairan tempat importir mengambil ikan.

“Dari perairan negara China dan sekitarnya,” tuturnya.

BPOM pun telah menginstruksikan pemberhentian proses impor sementara terhadap produk-produk itu hingga ada audit dan pengujian sampel yang lebih besar lagi. Sementara itu, untuk produk dalam negeri, Penny menyebut BPOM menghentikan sementara bahan baku yang diimpor dari luar negeri untuk produksi ikan makarel kalengan tersebut.

Dia menyatakan BPOM telah mengeluarkan instruksi kepada produsen dan importir untuk melakukan penarikan seluruh produk mereka dari pasar. Pihaknya juga bekerja sama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) untuk menginformasikan kepada Pemerintah China mengenai kasus ini.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Anggara Pernando
Editor : Ratna Ariyanti
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper