Bisnis.com, MANADO – PT Angkasa Pura I (Persero) Bandara Sam Ratulangi menargetkan adanya terminal internasional yang bisa beroperasi pada 2019.
Minggus Gandeguai, General Manager PT Angkasa Pura I (Persero) Bandara Sam Ratulangi mengatakan derasnya kunjungan wisatawan mancanegara ke Sulawesi Utara (Sulut) berdampak pada kebutuhan terminal khusus untuk penerbangan internasional.
“Kami akan bangun pada 2018-2019 sehingga harapannya pada 2019 bisa beroperasi,” ujarnya kepada Bisnis, seperti dikutip pada Senin (9/4/2018).
Selama ini, proses check-in penerbangan domestik maupun internasional masih berada di tempat yang sama. Pemisahan penumpang baru terjadi setelah proses pemeriksaan bagian imigrasi. Padahal, pelayanan dan pengamanan seharusnya sudah dipisahkan dari awal.
Apalagi, sambung Minggus, ada lonjakan wisatawan mancanegara khususnya dari China yang selama ini menggunakan charter flight. Oleh karena itu, penyediaan terminal berstandar internasional dinilai menjadi kebutuhan yang mendesak saat ini.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), kunjungan wisatawan mancanegara ke Sulut melalui pintu masuk Bandara Sam Ratulangi pada Februari 2018 mencapai 10.789 orang, melonjak hingga 110,86% dibandingkan dengan tahun lalu 5.119 orang.
Baca Juga
Adapun, wisman asal China masih mendominasi. Pada Februari 2018, wisman asal China yang berkunjung ke Bumi Nyiur Melambai mencapai 9.887 orang atau mengambil porsi 91,60%.
Minggus mengatakan data hingga 14 Maret 2018, ada kenaikan penumpang hingga 9% dibandingkan tahun lalu. Walaupun demikian, jika dilihat dari traffic pesawat, ada penurunan. Tanpa menjabarkan nilai penurunannya, dia memaparkan penurunan traffic dikarena sudah banyaknya maskapai yang beralih menggunakan pesawat besar.
Terminal yang akan dibangun di atas lahan seluas 30.000 meter persegi ini, sambungnya, masih menunggu Rencana Teknik Terinci (RTT) dari pusat. Namun demikian, dia telah meminta ada minimal dua garbarata.
“[Kebutuhan dana investasinya] paling di bawah Rp100-an miliar,” tegasnya.
Selain dari sisi terminal, Minggus mengaku juga akan membenahi fasilitas air side dan land side. Tidak hanya itu, pembenahan dari sisi lahan parkir kendaraan roda empat juga akan dijalankan, mengingat kondisi saat ini masih terbatas.
Bersamaan dengan momentum pembangunan terminal internasional ini, dia mengaku akan mewujudkan smart airport di Bandara Sam Ratulangi. Hal ini dilakukan dengan penguatan jaringan internet hingga implementasi transaksi nontunai.
“[Kecepatan internet] dari 2 Mbps, sekarang menjadi 20 Mbps. Target saya adalah 50 Mbps. Jadi, orang kalau menunggu pesawat apalagi delay, tidak stress karena bisa asyik dengan dunianya sendiri,” imbuhnya.
Untuk implementasi transaksi nontunai, pihaknya mengaku sudah berdiskusi dengan 3 bank BUMN yakni PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., dan PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk..