Bisnis.com, JAKARTA—Nilai kerugian materi yang ditanggung oleh PT Kereta Api Indonesia (KAI) akibat tergulingnya KA Sancaka di Ngawi akhir pekan lalu diperkirakan mencapai puluhan miliar.
Agus Komarudin, VP Public Relation KAI, mengaku belum bisa menyebutkan angka pasti lantaran pihaknya masih dalam proses menghitung besaran kerugian materi akibat kecelakaan tersebut.
“Untuk nilai kerugian belum dapat disampaikan, mengingat KAI terus fokus pada normalisasi perjalanan kereta api dan keselamatan perjalanan kereta api,” katanya kepada Bisnis hari ini, Senin (9/4/2018).
Agus menuturkan tak hanya dari segi materi, KAI juga menanggung kerugian dari aspek tanggung jawab kinerja sebagai operator kereta api.
Dari aspek materi, kerugian terjadi pada lokomotif dengan harga puluhan miliar, kerusakan pada beberapa kereta, kerusakan pada jalur rel.
Selain itu, kerugian materi lain berasal dari pembatalan beberapa keberangkatan kereta, sehingga KAI harus mengembalikan tiket 100%. Begitu juga dengan service recovery yang harus ditanggung KAI bagi penumpang yang perjalanan kereta api-nya mengalami keterlambatan.
Sementara itu, dari sisi tanggung jawab atas kinerja, KAI batal memberangkatkan beberapa rangkaian kereta api dan keterlambatan di beberapa perjalanan KA mengakibatkan penumpang harus beralih ke moda transportasi lain.
“Selain itu, KAI pun kehilangan salah satu masinisnya yang meninggal dalam insiden ini yang tidak bisa dinilai dengan materi.”
Sejak Minggu pagi (8/4/2018), jalur kereta api lintas selatan kembali lancar pasca kecelakaan kereta api Sancaka di Ngawi.
Agus menjelaskan pasca kecelakaan tersebut, pihaknya langsung mengevakuasi Lokomotif KA Sancaka yang terguling dan selesai pada pukul 21.30, Sabtu (7/4/2018) dilanjutkan perbaikan Jalur selesai pukul 22.40 WIB.
Untuk memastikan kondisi jalur, KAI melakukan uji coba perjalanan melewati lintasan rel dengan crane.
“Jadi di lokasi kecepatan KA pagi ini 10 km/jam. Memang masih ada antrian dan mudah-mudahan secara bertahap berangsur normal,” kata Agus kepada Bisnis Minggu (8/4/2018).
Dalam hal ini Agus menceritakan untuk perjalanan KA pertama yang melewati jalur tersebut, pasca uji coba, adalah KA Malioboro ekspres jam 01.19, selanjutnya bergantian keretaa api dari arah barat dan timur melewati jalur tersebut.
Seperti yang diketahui, KA Sancaka relasi Yogyakarta-Surabaya mengalami kecelakaan dengan truk di perlintasan tak terjaga wilayah Kecamatan Widodaren, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, Jumat malam, 6 April 2018.
Akibat kecelakaan tersebut, masinis KA meninggal di lokasi kejadian. Insiden tersebut pun lantas membuat delapan KA mengalami perubahan rute perjalanan dari selatan melewati jalur utara, yaitu KA Argo Wilis, KA Sancaka, KA Pasundan, KA Ranggajati, KA Malioboro, KA Logawa, KA Sritanjung, dan KA Gayabaru.