Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bisnis Logistik BGR Capai Titik Impas dalam 2 Tahun

Perusahaan logistik milik negara, PT Bhanda Ghara Reksa (Persero), optimistis mencapai titik impas di segmen jasa pengiriman ekspres atau kurir setelah dua tahun membangun jaringan gerai.
Bhanda Ghara Reksa tengah mengembangkan BGR Enterprise Logistics System (BELS). Melalui sistem tersebut, BGR dapat meningkatkan keakuratan data sekaligus memberikan kemudahan pelayanan kepada pelanggan.
Bhanda Ghara Reksa tengah mengembangkan BGR Enterprise Logistics System (BELS). Melalui sistem tersebut, BGR dapat meningkatkan keakuratan data sekaligus memberikan kemudahan pelayanan kepada pelanggan.

Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan logistik milik negara, PT Bhanda Ghara Reksa (Persero), optimistis mencapai titik impas di segmen jasa pengiriman ekspres atau kurir setelah dua tahun membangun jaringan gerai.

Sepanjang tahun ini, BGR membidik pertumbuhan dua digit dengan fokus pada pelanggan korporasi.

Plt Direktur Utama BGR Mohammad Affan mengatakan di tengah persaingan industri kurir yang ketat, perseroan berhasil meraup laba sekitar Rp100 juta dari lini bisnis kurir BGR Express. Pencapaian ini menjadi tonggak baru karena dalam dua tahun sejak merintis bisnis kurir, BGR menderita rugi.

Affan mengakui, torehan laba di awal 2018 secara nominal tidak besar. Namun, BGR meyakini raihan laba mencerminkan bisnis kurir masih memilki prospek yang menjanjikan.

"Itu menjadi pelecut semangat bagi kami untuk bisa terus tumbuh secara sustainable," ujarnya kepada Bisnis, hari ini Rabu (4/4/2018).

Affan mengatakan, pada 2018 perseroan akan melakukan restrukturisasi jaringan gerai. Lokasi gerai yang kurang berkontribusi bakal direlokasi. Untuk itu, BGR akan fokus mencari titik gerai yang bisa mendatangkan banyak pesanan. 

Selain itu, BGR juga akan menggenjot 33 jaringan utama BGR Express untuk mendongkrak volume pengiriman paket dari klien perusahaan.

BGR bakal gencar menjalin kerja sama dengan sejumlah korporasi atau institusi guna menggenjot pengiriman paket. Sebelumnya, BGR telah menggandeng sejumlah perusahaan seperti ZTE, Metrodata, Fabercastle, Techdata, BNPB dan Luxasia.

Segmen ini menurut Affan lebih menghasilkan volume dalam jumlah besar dibandingkan dengan segmen pelanggan individu atau ritel.Kendati demikian, BGR tetap menggarap segmen ritel karena walau volume paket terbilang kecil, segmen ini langsung memberikan pendapatan kepada perseroan. Hal ini menjadi modal penting bagi perseroan untuk menjaga arus kas di bisnis kurir.

Tahun lalu, BGR mencatat 337,5 ton volume paket per bulan. Volume tersebut tumbuh 125% secara tahunan. Sepanjang 2018, BGR membidik pertumbuhan pendapatan di atas 10%. Secara bulanan, target laba BGR di bisnis kurir sudah mencapai 217% dari target. Perseroan berharap pencapaian ini bisa konsisten hingga akhir tahun.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rivki Maulana
Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper