Bisnis.com, JAKARTA—REI meyakini optimisme mengenai industri properti tahun ini tercermin dari sikap 10 pengembang yang berencana meluncurkan proyek dengan nilai kapitalisasi Rp40 triliun.
Ketua Umum REI Soelaemen Soemawinata tidak memerinci nama 10 pengembang besar itu. Akan tetapi Eman panggilan akrabnya menjelaskan indikasi optimisme juga tercermin dari banyaknya pengembang yang melakukan belanja iklan melalui media massa dalam mempromosikan proyeknya. Pengembang, kata dia, merasa tahun ini sudah mulai siklus dari bawah ke atas.
“Saya mendapatkan laporan bahwa 10 pengembang besar mulai meluncurkan proyek senilai Rp 40 triliun. Itu total untuk proyek properti bukan residensial saja. Sedangkan tahun lalu hanya Rp32 triliun,” katanya Senin (3/4/2018).
Dia melanjutkan, tahun lalu, pertumbuhan sektor ini masih tergolong rendah yakni sekitar 3%. Tapi tahun ini diharapkan bisa mencapai 10%. Eman mengatakan banyak yang mempengaruhi industri ini. Namun, pihaknya sudah berbicara dengan pemerintah pusat bahwa perizinan merupakan salah satu faktor yang menghambat dan pemerintah pusat menunjukkan iktikad baik dengan memangkasnya.
“Semoga nanti di sektor properti perizinan bisa lebih mudah. Karena semakin cepat implementasi semakin cepat dipasarkan, semakin cepet dibangun, karena kita kan sudah janji dengan customer,” imbuhnya.
Dia melanjutkan meskipun pengembang ketika melakukan pra penjualan memang belum memulai konstruksi. Tapi, jika pengembang bisa menjanjikan dalam jangka waktu 1 tahun, konsumen sudah bisa menghuninya akan jauh lebih baik.
Baca Juga
Menurutnya banyak hambatan bukan karena pengembang tidak bisa menjual tetapi karena perizinannya sehingga tidak bisa membangun
Pengembang, kata dia, juga sudah paham jika kondisi ekonomi membaik maka akan tetap optimis untuk tidak terpengaruh politik.