Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Permintaan Ruang Kantor Bakal Pulih Pada 2021

Konsultan properti, Savills Indonesia memprediksi frekuensi permintaan dan pasokan perkantoran di kawasan central business district (CBD) Jakarta pada 2021 mulai seimbang.

Bisnis.com, JAKARTA – Konsultan properti, Savills Indonesia memprediksi frekuensi permintaan dan pasokan perkantoran di Kawasan central business district (CBD) Jakarta pada 2021 mulai seimbang.

Anton Sitorus, Kepala Departemen Riset Savills Indonesia, optimistis kondisi ekonomi Indonesia akan semakin membaik pasca-tahun politik yang akan berimbas pada pasar properti di sektor perkantoran.

“Ekonomi akan berjalan dengan lebih baik lagi. Jadi, permintaan kantor akan meningkat, sehingga pada 2021 mulai terjadi keseimbangan pasokan dan permintaan,” ujarnya di Jakarta, pekan lalu.

Menurut data Sivills Indonesia, pada kuartal satu 2018 tingkat kekosongan perkantoran di kawasan CBD meningkat 22,4% dibandingkan dengan kuartal empat 2017 sebesar 21,5%.

Anton memperkirakan tingkat kekosongan perkantoran di CBD masih akan terus naik dan akan mencapai puncaknya pada 2019 dan akan berangsur turun setelahnya.

Hal ini dikarenakan jumlah pasokan yang masuk ke pasar berlimpah. Pada 2018 total pasokan lahan perkantoran yang masuk mencapai 625.000 m2 dan akan bertambah 400.000 m2 pada tahun depan.

Oleh karena itu, proyeksi tingkat kekosongan pada 2019 akan mencapai 27%-28% dengan frekuensi permintaan rendah dibawah 250.000 m2.

Mengutip data Savills Indonesia, berikut komposisi pasokan perkantoran di Kawasan Central Business Disctrict Jakarta pada kuartal satu 2018.

Secara umum, total pasokan gedung perkantoran di CBD Jakarta seluas 6,05 juta m2 dengan harga sewa rata-rata sekitar Rp205.000 per m2 per bulan.

Kawasan CBD Jakarta didominasi oleh gedung perkantoran dengan grade A sebanyak 38%. Lalu diikuti oleh Gedung perkantoran grade B 31%, Grade Premium 21%, dan grade c hanya menyumbang 10% dari komposisi.

Namun, tingkat kekosongan di Kawasan CBD Jakarta yang naik sebesar 22,2% pada kuartal satu 2018, terbanyak berasal dari perkantoran grade A yaitu sebesar 30,7% dan diikuti grade premium 20,7%.

Anton Sitorus, Kepala Departemen Riset Savills Indonesia, mengatakan penurunan tingkat kekosongan gedung perkantoran di CBD Jakarta berasal dari bertambahnya pasokan perkantoran baru dan keluarnya tenant terutama di gedung perkantoran grade B dan C.

Savill Indonesia memproyeksi 53% pasokan yang akan datang berasal dari gedung perkantoran grade A dan grade premium sebesar 41%. Pasokan perkantoran terbanyak akan terletak di Sudirman dengan presentasi 57% dan Rasuna Said sekitar 26%.

Akibat jumlah pasokan yang berlimpah, harga sewa akan terus terkoreksi. Secara umum harga sewa perkantoran di CBD akan turun sebesar 0,5% di semua grade kecuali grade C.

Penurunan harga sewa terbesar diduduki oleh perkantoran grade premium dengan presentase 2,23%. Namun, Anton memperkirakan harga sewa gedung perkantoran akan rebound pada 2020 pasca tahun politik Indonesia selesai.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Finna U. Ulfa
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper