Bisnis.com,JAKARTA—Ciputra Group mengharapkan dapat menambah lahan untuk proyek residensial di Yogyakarta tahun ini dan segera menggarapnya pada tahun depan.
Managing Director Ciputra Group Harun Hajadi mengatakan perizinan proyek itu sebetulnya sudah diperoleh, tetapi perusahaan masih ingin menambah penguasaan lahan di daerah itu. Menurutnya, akan ada dua proyek baru yang akan diluncurkan di Yogyakarta yang diharapkan bisa dimulai pada awal dan akhir tahun depan.
“Kami mau nambah paling nggak sampai 20 ha, sekarang mungkin kami baru separuhnya. Mudah-mudahan bisa masuk capex tahun ini sehingga bisa segera bangun tahun depan,” katanya kepada Bisnis dikutip Minggu (1/4).
Harun menuturkan proyek rumah tapak di Yogyakarta itu akan dijual di kisaran Rp1 miliar per unit. Pasalnya Harun mengaku, harga lahan di Yogyakarta sudah cukup tinggi. Hal itu dikarenakan banyak lahan di Yogyakarta yang telah dimiliki keluarga Sultan, sehingga harga ketersediaan lahan di luar milik sultan kian terbatas dan mengakibatkan harganya cukup tinggi.
Adapun Ciputra telah lebih dulu masuk ke Yogyakarta melalui proyek Citrasun Garden serta Citra Grand Mutiara. Menurut masterplan, CitraSun Garden seluas 5.6 Ha. Sedangkan CitraGrand Mutiara Yogyakarta memiliki lokasi strategis di daerah elite di Yogyakarta Barat.
Tahun ini Ciputra juga merencanakan sejumlah proyek, beberapa di antaranya masih dalam penyelesaian perizinan. Misalkan saja proyek di Pulogadung, Jayapura, dan di Bandung. Proyek di Bandung kata dia rencananya berupa kawasan terpadu, mal hotel apartemen seluas 2,5 ha.
Proyek di Bandung itu akan menelan investasi senilai Rp2,5 triliun
Baca Juga
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
