Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan Umum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (Perum LPPNPI) atau AirNav Indonesia telah berinvestasi sebanyak Rp149 miliar untuk operasional di Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB), Majalengka.
Corporate Secretary AirNav Indonesia Didiet K. S. Radityo mengatakan investasi tersebut terdiri dari Rp109 miliar untuk peralatan communication, navigation, surveillance and automation (CNS-A) dan Rp40 miliar untuk pembangunan tower ATC.
Adapun, personel navigasi penerbangan, pada tahap awal akan ditempatkan sembilan orang ATC, tiga orang aeronautical communication (COMM), enam orang teknisi CNS (communication, navigation, surveillance) dan satu orang pendukung teknisi.
"Total sudah senilai Rp149 miliar," kata Didiet, Sabtu (31/3/2018).
Dia menambahkan perkembangan pembangunan tower air traffic control (ATC) sudah rampung dan tinggal penyelesaian beberapa hal kecil. Personel navigasi penerbangan juga sudah disiapkan, termasuk program pelatihan untuk meningkatkan kompetensi dan keahlian.
Proses validasi prosedur navigasi bandara baru tersebut juga telah dilakukan dengan menguji delapan prosedur penerbangan.
Baca Juga
Pengujian dilakukan dengan menggandeng Balai Besar Kalibrasi Fasilitas Penerbangan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan menggunakan pesawat udara Beechcraft King Air B350-i dengan registrasi PK CAP.
AirNav melayani navigasi penerbangan di 285 titik layanan di seluruh Indonesia. Selain itu, AirNav juga melakukan pelayanan navigasi penerbangan di sejumlah ruang udara negara lain.
Luas ruang udara Indonesia adalah 1.476.049 NM (teritorial), sementara AirNav melayani Flight Information Region (FIR) seluas 2.219.629 NM (Nautical Mile).