Bisnis.com, JAKARTA — Universitas Sriwijaya dan Bank Indonesia mendukung upaya stabilisasi harga pangan yang dilakukan oleh Kementerian Perdagangan.
Hal itu disampaikan Dekan GE Unsri, Prof. Taufiq, di sela-sela diseminasi kajian Badan Pengkajian dan Pengembangan Perdagangan (BPPP) di Sumatra Selatan pada Rabu (21/3/2018).
Dalam paparannya, Taufiq menyampaikan pasar beras di Sumatra Selatan terintegrasi pada tingkat konsumen dan produsen di pasar lokal (regional). Hal ini menunjukkan bahwa harga beras di tingkat konsumen sangat dipengaruhi oleh perkembangan harga beras di pasar-pasar induk yang ada di kota Palembang.
Menurut Taufiq, fluktuasi harga produk pertanian terutama beras harus terus mendapat perhatian dari Pemerintah. Hal ini sudah ditunjukkan dengan intervensi kebijakan dalam menjaga stabilitas harganya. Namun, persoalan fluktuasi harga antarwaktu dan antartempat masih terus terjadi termasuk di Provinsi Sumatera Selatan.
“Selain ketersediaan pasokan, kondisi pasar beras yang terintegrasi membutuhkan dukungan fasilitas dan infrastruktur logistik yang baik. Oleh karena itu, perlu kerja sama seluruh pihak agar harga beras dapat stabil di semua wilayah di Provinsi Sumatra Selatan,” jelas Taufiq dalam siaran pers.
Sementara itu, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatra Selatan, Rudy Hairudin turut menyampaikan dukungannya dalam upaya stabilisasi harga pangan yang dilakukan Kemendag, khususnya dalam rangka menjaga tingkat inflasi.
“BI selalu bersinergi dan mendukung pemerintah pusat, dalam hal ini Kemendag, untuk menjaga tingkat inflasi nasional dan daerah, khususnya di Provinsi Sumatra Selatan,” tuturnya.