Bisnis.com, JAKARTA--Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia optimistis skor Air Navigation Services Indonesia bisa mencapai 95% pada 2020.
Direktur Operasi AirNav Indonesia Wisnu Darjono mengatakan target capaian tersebut mengacu pada audit dari Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (International Civil Aviation Organization/ICAO) yang membutuhkan waktu 2 hingga 3 tahun.
"Kalau sekarang skor sudah di atas 80%, hasil audit ICAO selanjutnya harus bisa lebih. Paling tidak 90%-95%," kata Wisnu, Minggu (11/3/2018).
Pihaknya mengaku target skor dalam audit ICAO 2017 hanya 80%. Terlebih, hasil audit pada 2014 lalu, Indonesia hanya bisa mendapatkan skor 56%.
Wisnu menjelaskan audit ICAO memang butuh waktu lama karena jumlah auditor yang terbatas dan harus menganalisis sebanyak 185 negara anggota.
Di Indonesia, auditor ICAO bisa menghabiskan waktu lebih dari dua pekan dan dalan satu tahun hanya mampu mencakup 50 negara anggota.
Baca Juga
Dia menambahkan peluang peningkatan skor bisa semakin lebar apabila modernisasi untuk wilayah kontrol udara (Flight Information Region/FIR) Barat sudah dijalankan. Proyek tersebut guna memperbarui peralatan yang dimiliki Jakarta Air Traffic Service Center (JATSC).
Proyek tersebut merupakan inisiasi AirNav Indonesia dengan alokasi mencapai Rp800 miliar. "Bukan cuma alatnya, prosedur dan pengawasan juga ditingkatkan," ujarnya.
Sementara itu, Dirjen Perhubungan Udara Agus Santoso meminta seluruh personel ATC Indonesia tetap berupaya meningkatkan profesionalitas dan kompetensinya dengan selalu melakukan pembaruan terhadap pengetahuan dan pola komunikasi.
"Profesi ATC sangat penting dan berpengaruh pada operasional penerbangan. Kesalahan sedikit saja pada operasional kerja bisa berdampak fatal," kata Agus.