Bisnis.com, JAKARTA — Praktisi e-commerce menilai dalam tiga tahun ke depan bisnis pergudangan konvensional sebagai bagian dari properti masih bertahan di tengah kemunculan inovasi gudang online.
Penasihat senior dalam komite roadmap ecommerce Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia, Hadi Kuncoro mengatakan saat ini konsep gudang online memang masih baru dan tengah mencari pemodal yang bisa menjamin keuangan perusahaan.
“Saya rasa ini [gudang online] tidak akan menggeser gudang konvensional dalam waktu paling dekat tiga tahun ke depan,” ujar Hadi kepada Bisnis.com, Selasa (6/3/2018).
Dia menjelaskan banyak perusahaan yang membutuhkan gudang khusus dan hanya bisa terpenuhi dengan membangun gudang sendiri atau menyewa gudang. Dia memandang gudang konvensional menjadi satu-satunya kebutuhan perusahaan akan gudang.
“Sewa gudang itu cenderung yang corporate company. Kalau UKM [usaha kecil menengah] tidak memiliki dana yang cukup. Lagipula stok mereka tidak akan cocok disimpan pada pergudangan konvensional,” ungkap Hadi.
Namun, Hadi memprediksi jika UKM bertumbuh dengan cepat dan baik tahun ini, tidak menutup kemungkinan bisnis UKM akan mendulang lebih banyak kebutuhan kepada gudang. Dalam hal ini konsep gudang yang cocok dengan UKM adalah gudang online yang lebih fleksibel dan tidak memerlukan ruang besar.
“Ini beda dengan konsep Airbnb. Gudang itu store to stuff, kalau korporat stock bulk banyak, butuh yang besar,” terang Hadi.
Sebelumnya, Managing Partner Strategic Advisory Group Coldwell Banker Commercial Indonesia Tommy H. Bastamy menyatakan konsep gudang online atau sejenis kos-kosan barang memang belum masif terimplementasi di Indonesia. Namun tidak menutup kemungkinan konsep ini akan menjadi trend baru di industri properti.
“Semakin berkembangnya transaksi secara online, telah mendorong sektor logistik mengalami pertumbuhan yang pesat dalam beberapa periode ini. Kebutuhan akan pergudangan yang dekat dengahn pusat populsi dan konsumen, tentu akan menghemat biaya distribusi,” jelas Tommy.
Dia menilai salah satu yang hal dapat terpenuhi dengan konsep gudang online adalah karena sebagian besar pusat pergudangan yang ada saat ini berlokasi cukup jauh dari pusat populasi. Umumnya gudang tersebut dibangun dengan pusat transportasi seperti pelabuhan dan bandara, sementara populasi barang berada di perkotaan atau hunian.
Bisnis Gudang Konvensional Tak Terganggu Gudang Online
Praktisi e-commerce menilai dalam tiga tahun ke depan bisnis pergudangan konvensional sebagai bagian dari properti masih bertahan di tengah kemunculan inovasi gudang online.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Gloria Fransisca Katharina Lawi
Editor : M. Rochmad Purboyo
Topik
Konten Premium