Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Intiland: Pasar properti di Jakarta dan Surabaya masih tetap ada

PT Intiland Development Tbk optimistis pasar di luar Jakarta seperti Surabaya masih prospektif.
CEO dan Presdir PT Intiland Development Tbk Hendro Gondokusumo (kiri) didampingi Direktur Pengelolaan Modal dan Investasi Archied Noto Pradono, saat menerima kunjungan redaksi Bisnis Indonesia, di kantor Intiland, Jakarta, Rabu (27/9)./JIBI-Endang Muchtar
CEO dan Presdir PT Intiland Development Tbk Hendro Gondokusumo (kiri) didampingi Direktur Pengelolaan Modal dan Investasi Archied Noto Pradono, saat menerima kunjungan redaksi Bisnis Indonesia, di kantor Intiland, Jakarta, Rabu (27/9)./JIBI-Endang Muchtar

Bisnis.com,JAKARTA--PT Intiland Development Tbk optimistis pasar di luar Jakarta seperti Surabaya masih prospektif.

Archied Noto Pradono, Direktur Pengelolaan Modal dan Investasi PT Intiland Development Tbk, mengatakan Surabaya tak luput menjadi lokasi incaran ekspansi tahun ini selain Jakarta Selatan. Proyek kawasan terpadu (mixed use) Tierra di Dharmo Harapan Surabaya akan dirilis pada kuartal IV/2018 seuas 6 ha.

Sama seperti di Jakarta Selatan, katanya, perusahaan juga sudah memiliki branding yang kuat di wilayah itu ketimbang harus membuka proyek di daerah baru. Sebab dengan mengembangkan proyek yang lebih dulu dikenal,risikonya mungkin akan sama tapi tingkat keberhasilan lebih tinggi.

 “Sebagai developer properti, kami tentu mempertimbangkan segala aspek untuk meluncurkan proyek atau produk baru. Kami yakin kebutuhan masyarakat terhadap produk-produk properti masih akan terus meningkat, seiring membaiknya kondisi makro dan fundamental perekonomian nasional,” kata Archied.

 Sebagai catatan hingga tahun lalu, berdasarkan segmen pengembangannya, kontribusi terbesar dari target marketing sales DILD tersebut berasal dari segmen pengembangan mixed-use & high rise senilai Rp2,5 triliun atau 75,7%.

 Kontribusi berikutnya berasal dari segmen pengembangan kawasan perumahan (landed residential) sebesar Rp606,8 miliar atau 18,3%, dan pengembangan kawasan industri (industrial estate) sebesar RpRp200 miliar atau 6,1%.

Archied optimistis kondisi pasar properti nasional akan berangsur-angsur membaik. Manajemen Intiland yakin pasar properti akan bisa tumbuh, meskipun ada risiko dan kekhawatiran yang disebabkan memanasnya iklim politik seiring penyelenggaraan pilkada serentak.

Menurutnya, pasar properti dalam beberapa tahun terakhir cenderung melemah dan pelaku pasar mengambil sikap menunggu. Saat ini, pasar mulai menunjukan tanda-tanda untuk kembali membaik seiring dengan mulai meningkatnya pembelian dan investasi properti.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper